THE HAGUE – Menteri Klimatologi dan Energi Cetin dan Menteri ESDM Arifin mengumumkan hari ini, Kamis, 1 September, bahwa mereka akan bekerja sama untuk mempercepat transisi energi Indonesia. Hal ini mereka umumkan pada pertemuan Iklim dan Energi G20 di Bali, Indonesia.
Kerjasama dengan Indonesia berfokus pada berbagi pengetahuan dan mendukung proyek-proyek nyata. Misalnya, perusahaan Belanda Pondera dan raksasa energi Indonesia Pertamina baru-baru ini menandatangani perjanjian untuk mengembangkan ladang angin lepas pantai pertama di Indonesia.
Sebuah “Sekolah dan Pusat Pelatihan Energi Terbarukan” akan didirikan bersama di Jawa pada akhir tahun ini. Proyek-proyek yang ada seperti proyek percontohan taman surya terapung dan dukungan untuk pabrik panel surya film tipis pertama di Indonesia akan dipercepat.
Menteri Iklim dan Energi Cetin: “80% emisi global berasal dari dua puluh ekonomi terbesar. Jadi ada tanggung jawab bersama untuk menghapusnya dengan cepat. Transisi ke sistem energi yang bersih dan berkelanjutan memberikan kontribusi besar untuk hal ini. Saya sangat senang bekerja sama dengan Indonesia dalam transisi energi. Banyak yang bisa dicapai di Indonesia dengan energi matahari dan angin, misalnya, sesuatu yang sudah banyak kami dapatkan di Belanda dan ingin kami gunakan di Indonesia.”
Selain energi angin dan matahari, kedua negara juga akan memperluas kerja sama yang sudah ada ke bidang lain, seperti energi panas bumi, hidrogen, penyimpanan energi, bioenergi, dan efisiensi energi. Ini akan, antara lain, dalam bentuk meja bundar dengan perwakilan dari sektor publik, swasta dan akademik.
Kerjasama ini dikukuhkan hari ini dengan penandatanganan Nota Kesepahaman di Denpasar, Bali, Indonesia.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia
Bagaimana Wiljan Bloem menjadi pemain bintang di Indonesia
7 liburan kebugaran untuk diimpikan