BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pendirian ingin raja meminta maaf atas perbudakan menggantikan menteri

Pendirian ingin raja meminta maaf atas perbudakan menggantikan menteri

Raja harus meminta maaf atas perbudakan masa lalunya, bukan Menteri Frank Werwind. Demikian kata Yayasan Kehormatan dan Reparasi bagi Korban Perbudakan di Suriname. Yayasan merasa tidak pantas jika Werwind, yang menganggap dirinya keturunan budak di Paramaribo, meminta maaf.

Menjadi jelas pada hari Jumat bahwa pada tanggal 19 Desember delapan anggota Kabinet meminta maaf di berbagai tempat, termasuk Menteri Werwind (Perlindungan Hukum) di Suriname.

“Belanda tidak meminta seorang budak Indonesia keturunan Indonesia untuk melakukan itu di Indonesia, bukan? Tentunya Jerman tidak meminta seorang Belanda untuk meminta maaf atas Perang Dunia II di Belanda?” kata presiden yayasan, Roy Kaikosi Gruenberg .

“Kondisi ini menimbulkan banyak keresahan di masyarakat Belanda Afro-Karibia,” kata Kaikosi Grunberg. Yayasan ingin melihat Raja Willem-Alexander meminta maaf kepada keturunan korban pribumi dan Afrika pada 1 Juli 2023. “Suriname adalah tempat perbudakan dipraktikkan secara luas di Belanda.”

“Membuat alasan bukan milik raja”

Perdana Menteri Mark Rutte menyatakan pada hari Jumat bahwa membuat alasan tidak tergantung pada raja. Raja adalah “simbol persatuan negara,” kata Rutte. “Anda tidak ingin menyeret mereka ke dalam debat politik.” Raja meminta maaf dua tahun lalu atas kekerasan yang dilakukan Belanda selama Perang Kemerdekaan Indonesia.

Komisi Reformasi Nasional Suriname (NRCS) juga tidak senang dengan cara permintaan maaf yang mungkin diberikan. Presiden Armand Zander meninggalkan surat kabar Suriname kemarin waktu sebenarnya Saya tahu segalanya berjalan sangat cepat sekarang.

Mereka yang terlibat mungkin tidak menerima permintaan maaf tersebut

Zender selalu menekankan bahwa kata penyesalan itu sangat sensitif. Oleh karena itu penting bahwa semua pihak, termasuk penduduk asli dan keturunan budak di Suriname, memiliki suara dalam hal ini, dia percaya. Jika itu tidak terjadi, menurut Zander, ada risiko pihak yang terlibat tidak akan menerima permintaan maaf tersebut.

Jika terserah Zander dan komitenya, permintaan maaf tidak akan dilakukan sebelum 1 Juli tahun depan. Panitia sudah menyampaikan pesan ini kepada Duta Besar Belanda untuk Suriname.

Korea Utara harus menjadi kekuatan nuklir terbesar di dunia: tujuan akhir

Apakah Anda melihat kesalahan? Email kami. Kami berterima kasih.

Membalas artikel:

Pendirian menginginkan raja untuk meminta maaf, bukan menteri: ‘Weatherwind sama dengan keturunan budak’

READ  Penelitian: Kekerasan Belanda di Indonesia sangat ekstrim dan sistemik, pemerintah menginginkan permintaan maaf