BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Film dokumenter menyoroti sejarah Hindia Belanda

Film dokumenter menyoroti sejarah Hindia Belanda

Di akhir Perang Dunia II, kekerasan perang di Hindia Belanda tidak kunjung usai. Gelombang kekerasan baru pecah, terutama di Jawa dan Sumatera, yang ditujukan untuk melawan pemulihan kekuasaan Belanda. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Pemerintah Belanda tidak menerima Republik Indonesia, tetapi pada Maret 1946 tidak memiliki sumber daya militer untuk memulihkan pemerintahan kolonial di Jawa dan Sumatra. Ada juga sedikit organisasi di republik ini. Hal ini menimbulkan banyak kekerasan, terutama terhadap siapa saja yang dicurigai bersimpati dengan Belanda: orang Indo-Eropa, Tionghoa, Maluku, dan Indonesia. Periode yang sangat keras ini juga dikenal sebagai Persia. Namun, penggunaan istilah ini telah teruji oleh waktu dalam beberapa tahun terakhir Untuk diskusi.

Saat Belanda mulai merebut kembali kekuasaannya di Jawa dan Sumatera setelah Maret 1946, perang kolonial pun terjadi di mana Belanda akhirnya mengerahkan 200.000 warga sipil dan personel militer. Periode ini disertai dengan banyak kekerasan dan berakhir dengan penyerahan kedaulatan kepada Provinsi Indonesia Serikat pada tanggal 27 Desember 1949. Hal ini menyebabkan eksodus massal sekitar 350.000 orang Indo-Eropa, Tionghoa, dan Maluku.

READ  Ingat penghapusan perbudakan adalah hari libur nasional