Berita NOS••rata-rata
Setidaknya 125 penggemar sepak bola tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanguruhan di kota Malang, Indonesia. Demikian dilansir kantor berita Reuters berdasarkan keterangan Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut. Pihak berwenang sebelumnya menyebutkan 174 kematian, tetapi jumlah itu kini telah direvisi turun karena beberapa kematian mungkin telah dihitung dua kali. Seorang juru bicara polisi mengatakan sedikitnya 323 orang masih di rumah sakit.
Sebagian besar korban terinjak-injak dalam kepanikan berikutnya ketika polisi anti huru hara mencoba membubarkan pengunjuk rasa dengan gas air mata.
Kerusuhan pecah setelah pertandingan liga sepak bola Indonesia antara Arima Football Club dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur. Usai Arema kalah 3-2 di kandang sendiri, suporter klub menyerbu lapangan untuk mengungkapkan ketidaksenangan mereka.
Gambar menunjukkan bagaimana penggemar kemudian menyerbu lapangan:
Kematian dalam kerusuhan setelah pertandingan sepak bola: ‘Kita tidak bisa mengalami ini lagi di masa depan’
34 orang meninggal di stadion, sisanya dalam perjalanan ke rumah sakit atau di rumah sakit. Di antara yang tewas adalah dua petugas polisi nasional.
Persatuan Sepak Bola Indonesia sedang menyelidiki kerusuhan tersebut. Presiden Widodo memerintahkan liga untuk menutup liga sementara itu diselidiki. Menurut Menteri Keamanan, terlalu banyak orang yang diperbolehkan masuk ke dalam stadion. Menurut dia, 42 ribu tiket sudah terjual, sedangkan hanya 38 ribu orang yang diperbolehkan masuk stadion.
Polisi di Jawa Timur menyarankan agar hanya penggemar klub tuan rumah yang menerima pertandingan tersebut karena persaingan hebat antara kedua klub: Surabaya dan Malang saling berdekatan di Jawa Timur dan pertandingan ini dianggap sebagai derby di mana kemarahan bisa memuncak. Jadi tidak ada penggemar tandang di pertandingan itu.
Menteri Olahraga Amalie menginginkan aturan keselamatan yang lebih ketat untuk pertandingan sepak bola. Dia juga ingin mempelajari kemungkinan memainkan pertandingan tanpa penonton.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia
Bagaimana Wiljan Bloem menjadi pemain bintang di Indonesia
7 liburan kebugaran untuk diimpikan