Para astronom telah menghasilkan perkiraan baru tentang berat total Bima Sakti: galaksi yang menampung Matahari. Beratnya sekitar 200 miliar matahari. Hal ini membuat Bima Sakti empat hingga lima kali lebih ringan dari yang diperkirakan.
Para ilmuwan secara teratur mencoba menentukan berat Bima Sakti. Hal ini sulit dilakukan karena selain semua bintang, lubang hitam, nebula, dan tumpukan gas, mereka juga harus memasukkan materi gelap ke dalam perhitungannya. Ilmuwan Kanada keluar pada tahun 2017 Dengan berat 700 miliar matahari. Pada tahun 2019, tim peneliti lain memberikan bobot yang berbeda: 1,54 triliun (!!) matahari.
Para ilmuwan kini telah menggunakan data dari Gaia untuk memperkirakan secara akurat berat galaksi induk kita. Katalog Gaia berisi 1,8 miliar bintang. Berkat data ini, para peneliti mendapat gambaran bagus tentang apa yang disebut Kurva rotasi Dari galaksi kita. Kurva rotasi adalah representasi kecepatan materi – seperti bintang – berputar mengelilingi pusat galaksi pada jarak yang berbeda-beda. Hal ini sering diilustrasikan dalam diagram, seperti yang Anda lihat di bawah.
Para ilmuwan selalu berasumsi bahwa materi gelap mengandung enam kali lipat materi biasa di Bima Sakti. Namun, penurunan tajam tingkat Kepler adalah bukti nyata bahwa galaksi kita mengandung materi gelap dalam jumlah yang jauh lebih kecil. Para peneliti menulis Di makalah baru Sekitar sepertiga materi di Bima Sakti adalah materi biasa. Sisanya adalah materi gelap.
Hal ini tampak jelas, namun sebenarnya tidak. Galaksi spiral lain di wilayah tersebut tidak mengalami peluruhan Kepler. Oleh karena itu, Galaksi Bima Sakti kita tampak unik. Bagaimana itu? Salah satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa Bima Sakti belum banyak mengalami tabrakan dengan galaksi lain di masa lalu. Penggabungan besar terakhir dengan galaksi lain terjadi sembilan miliar tahun lalu, lebih dari empat miliar tahun sebelum lahirnya tata surya kita. Penjelasan lain bisa jadi karena metode pengukuran yang berbeda. Untuk menentukan kurva rotasi galaksi lain, para ilmuwan melihat gas hidrogen netral. Dalam kasus Bima Sakti, kumpulan data enam dimensi digunakan. Apakah ini soal membandingkan apel dan jeruk?
Tidak ada keraguan bahwa pencarian berat sebenarnya dari Bima Sakti akan terus berlanjut. Untungnya, berkat penelitian semacam inilah kita belajar lebih banyak tentang galaksi kita dan distribusi materi gelap dan materi tampak.
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita