Di Afghanistan, petugas penyelamat masih mencari korban yang selamat di bawah reruntuhan pasca gempa yang terjadi Sabtu lalu. Lebih dari dua ribu orang tewas.
Gempa terjadi di Afghanistan barat, dekat kota Herat. Banyak rumah yang roboh. Rekaman video menunjukkan beberapa desa telah hancur total.
Karena letaknya yang terpencil, sulit untuk mencapai daerah tersebut dengan cepat. Namun tim penyelamat telah bekerja sejak lama, dan terkadang mereka masih berupaya untuk mengeluarkan korban hidup dari bawah reruntuhan. Negara-negara tetangga seperti Pakistan dan Iran, antara lain, telah menjanjikan bantuan.
Gempa berkekuatan 6,3 SR ini merupakan salah satu gempa paling mematikan tahun ini. Selain lebih dari 2.000 orang tewas, sekitar 2.000 orang juga terluka, menurut Taliban, yang menguasai kekuasaan di Afghanistan.
Banyak wanita dan anak-anak terluka
Dua pertiga dari mereka yang terluka parah adalah perempuan dan anak-anak. Hal ini diungkapkan oleh karyawan Alaa Abu Zaid dari Organisasi Kesehatan Dunia kepada Kantor Berita Dunia ReutersIni setelah tur ke berbagai rumah sakit.
Menurut dia, hal ini disebabkan gempa terjadi sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Saat kejadian, beberapa pria sedang keluar rumah. Perempuan dan anak-anak berada di rumah mereka, dan banyak dari mereka yang terdampar di bawah reruntuhan.
Abu Zeid juga menekankan pentingnya dana tetap tersedia untuk bantuan kemanusiaan. Terutama karena terdapat konflik lain di belahan dunia lain, seperti di Ukraina, dan baru-baru ini konflik di Israel dan wilayah Palestina.
Selain itu, layanan kesehatan di Afghanistan harus mengalami pemotongan yang signifikan akhir-akhir ini, karena negara ini sangat bergantung pada dana donor dari luar negeri. Namun sejak Taliban merebut kekuasaan di negara tersebut pada tahun 2021, banyak negara telah menghentikan bantuan.
-
Aardbevingen Afghanistan eisen al 2.445 levens, vrees voor meer doden
-
Internationale organisaties bijeen voor hulp aan Afghanistan na aardbeving
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark