BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Prabowo, calon presiden Indonesia, masih unggul tipis dalam jajak pendapat baru ini

Prabowo, calon presiden Indonesia, masih unggul tipis dalam jajak pendapat baru ini

JAKARTA (Reuters) – Kandidat presiden Indonesia, Prabowo Subianto, berada di posisi keempat dalam jajak pendapat keempat dalam seminggu pada hari Kamis, unggul tipis dari Jangar Pranowo, kandidat dari partai berkuasa, menjelang dimulainya kampanye pemilu bulan depan.

Sekitar 205 juta masyarakat Indonesia, sepertiganya berusia di bawah tiga puluh tahun, mempunyai hak pilih dalam pemilihan presiden dan legislatif yang dijadwalkan pada Februari mendatang. Peringkat 14 di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Tiga kandidat telah mendaftar untuk mencalonkan diri dalam pemilu: mantan Panglima Kopassus Prabowo (72 tahun), mantan gubernur provinsi Jangar dan mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan, keduanya berusia 54 tahun.

Oktober. Jajak pendapat 16-20 yang dilakukan Indikator Politik Indonesia terhadap 2.567 orang menunjukkan Prabowo memimpin dengan 37%, dengan 34,8% mendukung Jangar dan 22% mendukung Anies. Margin kesalahan jajak pendapat tersebut adalah 1,97%.

Hasil tersebut mengikuti sebagian besar jajak pendapat yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir yang menunjukkan hubungan erat antara Gengar dan Menteri Pertahanan Prabowo, dengan Anies di posisi ketiga dengan selisih yang besar.

Jajak pendapat terbaru ini dilakukan setelah keputusan pengadilan yang banyak dikritik mengenai kelayakan kandidat, memungkinkan Gebran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, untuk bergabung dengan Prabowo sebagai wakilnya.

Beberapa analis politik melihat hasil pemilu, yang dicapai hanya beberapa hari sebelum pendaftaran pemilu, bermanfaat bagi Jokowi, sebutan bagi petahana tersebut, karena memungkinkan dia untuk meletakkan fondasi dinasti politik dan mempertahankan pengaruhnya setelah meninggalkan jabatannya.

Dengan bergabungnya Gebran yang berusia 36 tahun, Prabowo juga dapat memanfaatkan basis dukungan besar terhadap presiden, kata para analis.

Jokowi yang baru saja menyelesaikan masa jabatan kedua dan terakhirnya mengaku tidak ada hubungannya dengan calon presiden.

Hampir 76% dari responden yang disurvei mengatakan bahwa Jokowi tidak boleh memihak kandidat tertentu.

Indeks tersebut juga mengukur opini partisipan mengenai strain tersebut dan menemukan bahwa hampir 48% partisipan melihatnya sebagai hal yang “sangat memprihatinkan” atau “cukup memprihatinkan”. Lembaga jajak pendapat tersebut mengatakan bahwa memasukkan Gebran dapat merugikan suara Prabowo.

(Laporan Stanley Widianto; Editing oleh Martin Beattie)