Seorang pemain sepak bola profesional Israel dideportasi ke Turki setelah dia merayakan gol akhir pekan lalu dengan pernyataan publik yang mendukung sandera yang masih ditahan oleh Hamas. Kemarin, Sagiv Jehezkel, 28 tahun, menunjukkan perban di pergelangan tangannya ke kamera TV, dengan tulisan “100 hari, 7/10”, mengacu pada serangan Hamas terhadap Israel. Ada yang tidak beres di Türkiye.
Turki mengutuk keras Israel atas serangannya di Jalur Gaza sejak dimulainya perang dengan Hamas. Misalnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Israel melakukan genosida terhadap penduduk Palestina dan menyamakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Adolf Hitler. Berbeda dengan banyak negara Barat, Turki tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.
Secara resmi, Jezkel yang ditangkap kemarin diduga menimbulkan kebencian dan permusuhan dengan aksinya di masyarakat. Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tun berbicara Pada X Dari “Bisnis Jelek”.
Sebelumnya pada hari yang sama, klubnya, Antalyaspor, mengeluarkan Cezkel karena perilakunya “bertentangan dengan nilai-nilai negara kita.” Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant menggambarkan kejadian tersebut sebagai sebuah skandal.
Jezekel bukanlah pesepakbola pertama yang mendapat masalah karena pernyataannya tentang perang antara Israel dan Hamas. Misalnya, pesepakbola Belanda Anwar El Ghazi dikeluarkan dari klubnya FSV Mainz pada awal November karena postingan media sosial yang pro-Palestina. Awal bulan ini, seorang pesepakbola di Prancis mendapat hukuman penangguhan penjara selama delapan bulan karena melakukan perbuatan serupa.
Pippin tinggi
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark