BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Apa dampak fenomena cuaca ‘El Nino’ ​​terhadap cuaca Spanyol?

Apa dampak fenomena cuaca ‘El Nino’ ​​terhadap cuaca Spanyol?

Pusat Prediksi Iklim (CPC) baru-baru ini dirilis Pesan peringatan Dirilis pada El Niño. Tapi apa fenomena cuaca ini dengan nama Spanyol ‘El Niño’? Akankah peristiwa cuaca ini juga memengaruhi cuaca di Spanyol dan membawa suhu yang lebih tinggi atau hujan yang telah lama ditunggu?

‘El Nino’ ​​​​adalah fenomena cuaca yang terjadi di Samudra Pasifik dan dikaitkan dengan perairan laut yang sangat hangat di garis khatulistiwa. Fenomena ini terjadi ketika angin pasat normal ke arah barat di atas Samudera Pasifik melemah, menggerakkan perairan hangat di sekitar Indonesia ke arah timur. Ini menyebabkan perubahan kondisi atmosfer dan mempengaruhi cuaca global.

‘El Nino’ ​​dapat menyebabkan kondisi tidak normal Cuaca Seperti kekeringan, banjir, kebakaran hutan dan perubahan suhu dan pola curah hujan. Fenomena ini juga mempengaruhi perikanan, pertanian, dan keanekaragaman hayati di berbagai belahan dunia. ‘El Niño’ adalah bagian dari sistem iklim yang lebih besar yang dikenal sebagai El Niño-Southern Oscillation (ENSO).

ENSO memiliki tiga fase yaitu fase netral, fase hangat yang disebut ‘El Nino’ ​​dan fase dingin yang disebut ‘La Nina’. Fase-fase ini bervariasi dalam siklus dua hingga tujuh tahun dan terjadi selama April-Juni, memuncak pada Oktober-Februari. Tahapan biasanya berlangsung 9 hingga 12 bulan, tetapi terkadang berlangsung hingga 2 tahun.

‘El Nino’ ​​​​dan Spanyol pada tahun 2023

ahli mengharapkan Fase netral ENSO berlanjut sepanjang musim semi Belahan Bumi Utara. Di sisi lain, ada kemungkinan 62% hingga 73% terjadinya ‘El Nino’ ​​antara Mei dan Juli. Layanan cuaca Spanyol AEMET telah memperingatkan kemungkinan ‘El Niño’ pada bulan Februari dan pengaruhnya terhadap cuaca Spanyol.

Di Spanyol, ‘El Nino’ ​​​​dapat menyebabkan suhu yang lebih tinggi dari biasanya dan meningkatkan kekeringan di beberapa daerah. Menurut AEMET, ‘El Nino’ ​​​​akan menyebabkan musim dingin yang basah pada tahun 2023-2024. Cuaca hangat dan suhu yang sangat tinggi di bulan April tidak ada hubungannya dengan ‘El Nino’ ​​tetapi dapat dilihat sebagai pendahulu kedatangan dan efek ‘El Nino’.

READ  Gempa 6,4 skala Richter mengguncang wilayah Bengkulu di Indonesia