Organisasi Kesehatan Dunia menyerukan solusi struktural bagi warga Palestina yang terluka parah di Jalur Gaza. Dari jumlah tersebut, sekitar 50 hingga 60 orang harus dipindahkan ke rumah sakit di Mesir setiap hari. Hal tersebut diungkapkan Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di Wilayah Palestina, Rick Pepperkorn, dalam panggilan video dengan pers di Jenewa.
Menurut Peppercorn, layanan medis di Gaza saat ini tidak mampu memenuhi permintaan. Dari 36 rumah sakit tersebut, sebelas rumah sakit masih beroperasi dan belum beroperasi dengan kapasitas penuh. Selain itu, paling banyak 60 persen kantor dokter tetap buka.
Sebelum perang, wilayah berpenduduk 2,3 juta jiwa ini memiliki sekitar 3.500 tempat tidur rumah sakit, namun kini hanya 1.400 tempat tidur. Pejabat WHO, seorang dokter asal Belanda, memperkirakan saat ini dibutuhkan sekitar 5.000 tempat tidur.
Peppercorn juga mengatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia ingin mendirikan rumah sakit lapangan di Gaza. Dia membiarkan pintu terbuka mengenai apakah ada indikasi bahwa Israel menyetujui hal ini.
Dua pekan lalu, Israel meminta sejumlah negara Eropa mengirim kapal angkatan laut ke pesisir Mesir dan Gaza untuk menerima korban luka. Ada kapal Perancis, Italia, dan Belanda yang sedang menuju ke wilayah tersebut atau sudah tiba di sana.
Peter van Amelrooy
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia