Pengukuran laser menunjukkan bahwa wilayah pesisir di seluruh dunia lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini meningkatkan risiko banjir, terutama di daerah tropis.
Penting untuk mengetahui ketinggian dasar yang tepat untuk menilai risiko banjir di area tertentu. Ketinggian ini sering dikenal dengan benar di negara-negara Barat, tetapi ini tidak terjadi di banyak bagian dunia. Kurangnya data membuat akses menjadi sulit, terutama di daerah dengan vegetasi lebat, seringkali di daerah tropis.
Jadi para peneliti menggunakan data tinggi badan yang diukur dengan teknologi laser ‘lidar’. Sebelumnya, pengukuran seperti itu dilakukan dari pesawat atau drone, tetapi berkat satelit baru badan antariksa AS, data yang lebih akurat sekarang tersedia di seluruh dunia.
Kurang dari yang diharapkan
Hal ini menunjukkan bahwa banyak wilayah pesisir yang kurang diperhatikan. Banyak daerah yang diperkirakan berada setidaknya beberapa meter di atas permukaan laut rata-rata, tetapi seringkali hanya bervariasi dari satu hingga dua meter. Karena pemanasan global menyebabkan naiknya permukaan air laut, risiko banjir meningkat pada saat pasang yang lebih tinggi.
“Tiga perempat dari orang yang berisiko tinggal di daerah tropis, terutama di Asia Tenggara.”
‘Kami telah lama mengalami ini di jutaan hektar di Asia,’ kata Ronald Wernimman, salah satu penulis studi tersebut. Komunikasi Alam. ‘Kami sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang mengapa sudah ada begitu banyak banjir di wilayah ini.’
Baca ini juga
Satu abad kenaikan permukaan laut mungkin terjadi pada akhir abad ini, yang menurut data baru, akan membawa lebih dari 500.000 kilometer persegi luas daratan global di bawah permukaan laut. 247 juta orang tinggal di daerah kurang dari dua meter di atas permukaan laut. Pada akhir abad ini jumlah mereka akan mencapai 410 juta.
Daerah tropis
“Sekarang kami memiliki data yang akurat ini, para ahli dan pembuat kebijakan sangat menyadari di mana area yang paling rentan dan dapat fokus pada mereka,” kata Alzoza Hoijer, penulis dan pakar terkemuka di pusat penelitian Belanda Telders. “Tiga perempat dari orang yang berisiko tinggal di daerah tropis, terutama di Asia Tenggara.”
Justru di wilayah itu, masalahnya semakin berkurang karena pengambilan air tanah. Oleh karena itu, para peneliti mendukung negara-negara seperti Indonesia dan Bangladesh untuk menaikkan permukaan laut dan meminimalkan pendaratan sebanyak mungkin.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit