Babendrecht / Sliderecht – Kerajaan Boskalis Westminster NV (Boskalis) telah memenangkan dua kontrak di Indonesia. Di Pulau Sulawesi, Boskalis akan memperluas terminal peti kemas Pelabuhan baru Makassar, dan di Pulau Jawa perusahaan akan menyiapkan lahan untuk pembangunan kompleks petrokimia baru. Kedua proyek tersebut akan dilaksanakan pada paruh kedua tahun 2019 dan memiliki nilai total sekitar €75 juta.
Ekskavator hopper oversuction Willem van Oranje dari ekskavator Boskalis. (gambar Kerajaan Boskalis Westminster nevada)
Banyak penduduk Sliedrecht bekerja di perusahaan asli Sliedrecht Koninklijke Boskalis Westminster NV (Boskalis), di perbatasan Papendrecht dan Sliedrecht.
Transkrip berlanjut di bawah video.
https://www.youtube.com/watch?v=5lqJdWyLSwI
Proyek pertama diberikan oleh perusahaan konstruksi PT PP dan berkaitan dengan perluasan terminal baru Pelabuhan Makassar baru milik operator pelabuhan PT Pelindo IV seluas 45 hektar. Pengerukan melibatkan pembuangan lumpur halus dan kemudian mereklamasi lahan. Pelabuhan tersebut merupakan proyek infrastruktur maritim strategis pemerintah Indonesia dan diperuntukkan sebagai pintu gerbang kepulauan Indonesia bagian timur untuk pelayaran peti kemas internasional. Salah satu kapal keruk hisap besar milik Boskalis akan dikerahkan untuk proyek ini selama kurang lebih enam bulan.
Ekskavator hopper hisap jumbo
Untuk pembangunan kompleks petrokimia baru Lotte Chemical di kota pesisir Cilegon Jawa, Boskalis akan menyiapkan lahan seluas 95 hektar dengan menempatkan pasir dan memperbaiki tanah melalui bantuan pekerjaan drainase vertikal yang akan dilakukan oleh anak perusahaan Boskalis, Cofra. Proyek ini dilaksanakan untuk cabang teknik dan konstruksi perusahaan Korea Selatan Lotte. Boskalis akan menggunakan ekskavator dengan suction hopper jumbo untuk pekerjaan pengerukan.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia