Di ranjang kematiannya, ibu Francine Ommen hanya memberi tahu putrinya apa yang terjadi padanya. Kebetulan salah satu orang tua sekali lagi tidak membicarakan peristiwa besar yang menyebabkan trauma tersebut. Ingatannya disimpan dengan aman. Membicarakannya menjadi tabu.
Inez Schelfhout: “Anak itu kemudian merasa ada sesuatu yang salah, ada sesuatu yang mengudara, tetapi ada sesuatu yang sulit dipahami.” Seperti dalam film dokumenter pendek Keheningan Bunga (2019), di mana sutradara Ann Jan Sibrandij seorang putra (70) bertanya kepada ibunya yang orang Indonesia (95) seperti apa keadaan di Indonesia sebelum ia harus pergi ke Belanda setelah Perang Dunia II. Marah dengan pertanyaannya: “Lagipula orang tidak mengerti,” kata ibunya, “Saya tidak ingin mengatakannya sekarang, karena semuanya akan beres lagi.”
Ini adalah perspektif yang dapat dimengerti dari pihak ibu, tetapi bagi keturunannya akan baik untuk mengakui trauma yang dialami: “Dengan berbagi cerita, termasuk hidup melalui emosi yang kompleks, orang dapat bekerja untuk menyembuhkan dan memutus siklus trauma antar generasi, Tidak berhenti sampai di situ saja, tetapi memperoleh konteks dan makna, sehingga dapat menjadi bagian dari kisah hidup seseorang. Hal ini dapat membawa lebih banyak kedamaian.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Jadwal dan tempat menonton di TV
Kampanye 'Bebaskan Papua Barat' beralih ke media sosial untuk mendapatkan dukungan internasional. · Suara Global dalam bahasa Belanda
Dolph Janssen dan pacarnya Jetski Kramer di X Under Fire untuk Liburan di Indonesia (Lihat Berita)