Berita Noos•
Pengadilan New York membebaskan dua pria yang dihukum karena pembunuhan di Amerika. Pasangan itu dipenjara karena pembunuhan, tetapi setelah peninjauan baru oleh hakim, hukuman mereka dibatalkan. Kasus-kasus tersebut mencakup keterangan saksi yang tidak memadai dan kesalahan prosedur. Kedua kasus pembunuhan tersebut tidak ada hubungannya.
Mereka adalah Jabbar Walker dan Wayne Jardine, keduanya berusia 49 tahun. Jardine dihukum karena pembunuhan pada tahun 1994. Robert Mickens yang berusia dua puluh dua tahun ditembak dua belas kali di Harlem, New York. Satu-satunya bukti bahwa Jardine adalah pelakunya adalah pernyataan seorang pengedar narkoba yang beberapa kali mengubah ceritanya.
Sembilan bulan kemudian, pembunuhan lain terjadi di lingkungan yang sama. Dua pria ditembak di dalam mobil yang diparkir. Jabbar Walker divonis bersalah karena seorang saksi mengatakan dia mendengar teriakan Walker. Saksi tersebut kemudian berubah pikiran, namun Walker tetap ditahan atas tuduhan pembunuhan ganda.
Penelitian yang dilakukan oleh lembaga nirlaba Innocence Project menunjukkan bahwa polisi telah gagal. Misalnya, tidak ada laporan tertulis dan bukti yang “berguna bagi tersangka” tidak didokumentasikan. Berita CBS.
Keyakinan yang salah
Sejak tahun 1989, setidaknya 115 hukuman telah dibatalkan di New York. Menurut Waktu New York Banyak kasus yang melibatkan orang Amerika keturunan Afrika atau orang Amerika keturunan Amerika Latin. Walker dan Jardine ditangkap pada puncak perang di Harlem. Korupsi polisi merupakan hal yang lumrah pada saat itu.
Organisasi seperti Innocence Project dan Post-Conviction Justice Unit berupaya untuk membebaskan narapidana yang dihukum secara salah pada masa itu. Hal ini kini telah dicapai dengan Jardine Walker.
Walker dibebaskan Senin setelah sidang. Gambar-gambar yang diterbitkan oleh media Amerika menunjukkan dia mengangkat tangannya ke udara dengan gembira di luar pengadilan. Jardine juga dibebaskan pada hari Senin, namun otoritas imigrasi menangkapnya lagi. Dia mungkin dikirim ke negara asalnya, Jamaika, karena dia dikatakan berada di Amerika secara ilegal.
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark