BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

FrieslandCampina melihat adanya pertumbuhan di Indonesia

Kredit Foto: 'Logo Friesland Combina, DMV Vegel', J187B

FrieslandCampina melihat Indonesia sebagai “anak perusahaan yang paling menguntungkan”. Peternak sapi perah mengatakan hal ini dalam sebuah wawancara Peternakan. Sebulan lalu, perseroan membuka pabrik besar baru di dekat Jakarta.

Pabrik baru ini menelan biaya €257 juta, investasi terbesar yang pernah dilakukan FrieslandCampina. 400 ton susu per hari akan diperoleh dari 20 koperasi petani dengan total anggota 30.000 orang.

Volume produksi susu mentah untuk pabrik sangat bervariasi antara Belanda dan Indonesia. Indonesia merupakan negara miskin dimana produk susu masih dianggap sebagai barang mewah. Petani rata-rata memiliki 3 sampai 4 ekor sapi dan mereka mengambil 6 liter susu per hari dengan tangan. Rata-rata peternak sapi perah di Belanda mempunyai 115 ekor sapi dan secara mekanis menghasilkan sekitar 25 liter susu setiap harinya. 14.000 petani kecil Belanda menghasilkan lebih dari 14 juta ton susu.

Namun pasarnya di Indonesia semakin berkembang. Perusahaan susu tersebut akan membantu para peternak Indonesia dalam proyek pengembangan produk susu. Indonesia hanya memproduksi 20% susu yang dikonsumsinya. Di pabrik baru, lebih dari separuh susu yang diproses harus berasal dari dalam negeri. FrieslandCampina ingin mengekspor dari Indonesia ke negara sekitarnya. Perbedaan volume susu antara peternak Belanda dan Indonesia menunjukkan adanya potensi pertumbuhan produksi yang signifikan

Namun, fokus FrieslandCampina belum beralih ke Asia, kata CEO Jan Derck van Karnebeek. Meski produksi susu diperkirakan menurun di Eropa, menurut van Garnebeek, pasar susu untuk krim kelapa di sektor katering, produk nutrisi olahraga, dan nutrisi medis masih terus berkembang.


peternakan – Von Garnebeek dari Friesland Compina: ?Indonesia adalah anak perusahaan yang paling menguntungkan? – Peternakan,
23 Juli 2024