Pemenang Guardian Prize 2022 di Den Haag adalah Mosca Maksudi. Alderman Argen Coptigens (rilis) mengumumkan hal ini hari ini. Pertunjukan yang meriah dimulai dengan penampilan seniman pidato Frandjeschka Balootje. Setelah itu, perkembangan seputar emansipasi wanita Meretas Dibahas dengan calon.
Karunia pembebasan
Hadiah Guardini adalah hadiah pembebasan kotamadya dan diberikan setiap tahun. Dengan hadiah ini, Den Haag ingin menginspirasi dan memotivasi semua orang di kota. Siapa pun yang berkontribusi pada kesetaraan dan partisipasi wanita dalam peretasan dapat memenangkan hadiah. Nominasi lainnya adalah Coöperatie Eva dan Aynur Dogan. Ini adalah kali keenam belas tahun ini Penghargaan Karthini dianugerahkan.
“Saya pikir sangat bagus bahwa kami memberikan Penghargaan Guardini setiap tahun.” Menurut Kapteijns, penghargaan itu harus lebih buruk lagi: “Selama bertahun-tahun, perempuan telah berjuang untuk perlakuan yang sama. Kesetaraan berarti hak yang sama bagi laki-laki dan perempuan, kesempatan pembangunan dan upah. Selama beberapa dekade terakhir, perempuan telah terjebak dalam pendidikan dan pekerjaan, tapi kita masih melihat perempuan tertinggal di masyarakat. Lihatlah bisnis, media dan politik. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di Den Haag!”
Dari laporan majelis arbitrase
“Perkawinan paksa, kekerasan yang berkaitan dengan martabat dan penelantaran adalah masalah yang dihadapi Masjid Moskow setiap hari. Selama lebih dari tiga belas tahun, Moska telah menjadi sukarelawan, peserta, dan tokoh kunci dalam pemberdayaan perempuan di berbagai bidang. , Menempatkan topik saat ini dalam agenda.
Selama krisis Corona, Mosca mencatat bahwa perempuan membutuhkan komunikasi dan dukungan. Untuk alasan ini, ia segera mulai membuat grup WhatsApp dan melatih wanita untuk menggunakan alat online. Dia membuat video YouTube untuk grup targetnya dan membuat lingkaran suara. Dengan fungsinya, Moskow adalah pos bantuan reguler. Dia adalah penghubung yang tak terhindarkan antara perusahaan dan kelompok sasaran yang tidak dapat dicapai.
Kardin
Penghargaan Pembebasan Wanita Kota didirikan pada tahun 2007. Dinamai Radon Adjeng Guardini dari Jawa (1879-1904), ia menentang aturan dan nilai-nilai tradisional perempuan sejak usia dini, dan mengalami penindasan. Ibu Kardini juga dikenal di luar Indonesia dan masih dipandang sebagai sumber inspirasi utama.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit