BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Hakim Indonesia: Presiden harus berbuat banyak terhadap polusi udara Jakarta

Presiden RI Joko Widodo, tiga menteri dan tiga kepala daerah harus bertindak lebih tegas terhadap pencemaran udara yang masif di Jakarta. Hal ini diputuskan oleh pengadilan dalam kasus yang diajukan dua tahun lalu oleh 32 warga ibu kota Indonesia.

Pengadilan memerintahkan ketujuh orang itu untuk memastikan bahwa standar kualitas udara menjadi lebih ketat, demi kepentingan kesehatan masyarakat dan lingkungan. Menteri Kesehatan dan Gubernur Jakarta harus mempertimbangkan bagaimana memeriksa apakah standar ini benar-benar dipenuhi. Menurut hakim, tuduhan bahwa Widodo dan lainnya telah melanggar hak asasi manusia di bidang ini tidak berdasar.

Namun, pemerintah harus mengambil langkah lain, seperti melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan tua. Banyak orang di Jakarta memiliki sepeda motor atau moped yang telah digunakan selama bertahun-tahun dan lalu lintas padat di banyak tempat dari pagi hingga larut malam.

Jutaan penyakit

Lebih dari 30 juta orang tinggal di wilayah metropolitan Jakarta, sekitar 10 juta di antaranya tinggal di kota itu sendiri. Udara sangat tercemar, terutama karena lalu lintas jalan raya, industri, dan pembangkit listrik tenaga batu bara.

Kandungan partikel di udara sangat tinggi. Tahun lalu, menurut angka resmi, ini menyebabkan 5,5 juta kasus penyakit yang berhubungan langsung dengan polusi udara.

Tindakan sia-sia

Awalnya, pengadilan seharusnya memutuskan pada bulan Mei, tetapi itu telah ditunda beberapa kali. Tidak segera jelas apakah pemerintah akan mengajukan banding, tetapi gubernur Jakarta tweeted bahwa dia mengakui dan siap untuk mematuhi keputusan pengadilan.

Pengacara warga yang membawa kasus itu mengatakan dia berharap Widodo dan rekan-rekannya sekarang akan bergerak cepat untuk memerangi polusi udara “daripada mengambil tindakan sia-sia seperti menentang keputusan banding.”

Ada banyak zat yang menentukan kualitas udara, tetapi jumlah partikel di udara, yang dinyatakan dalam PM2.5, adalah yang paling penting: