Presiden Indonesia Joko Widodo memutuskan Indonesia akan memiliki ibu kota yang berbeda. Masih belum diketahui kota mana yang seharusnya. Berbeda dengan ibu kota saat ini, Jakarta, ibu kota baru tidak akan berlokasi di pulau Jawa yang padat penduduk.
Pemerintah Indonesia mengatakan pada hari Senin bahwa diperlukan waktu sepuluh tahun lagi sebelum Indonesia benar-benar memiliki ibu kota baru.
Jumlah penduduk Jakarta sekitar sepuluh juta jiwa. Faktanya, 30 juta orang tinggal di wilayah perkotaan dimana Jakarta menjadi bagiannya. Sebanyak 140 juta orang tinggal di Pulau Jawa, lebih dari separuh total penduduk Indonesia.
Jakarta mempunyai salah satu jam sibuk tersibuk di dunia. Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, kemacetan lalu lintas memberikan beban berat bagi perekonomian Indonesia.
Selain itu, Jakarta tenggelam karena kota ini memompa lebih banyak air tanah daripada yang dihasilkan secara alami. Akibatnya, kota ini sering dilanda banjir.
Pindah ke timur nusantara
Ibu kota baru belum ditentukan, namun Brodjonegoro mengatakan pemerintah lebih memilih lokasi di sebelah timur nusantara.
Palangka Raya di Kalimantan, bagian Kalimantan di Indonesia, dikatakan sebagai favorit untuk menggantikan Jakarta sebagai ibu kota. Luas wilayah kota ini jauh lebih besar dibandingkan Jakarta. Selain itu, risiko gempa bumi dan letusan gunung berapi di sana lebih rendah.
Ide pemindahan ibu kota sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Jakarta telah menjadi ibu kota negara sejak tahun 1950.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia