Indonesia telah menyetujui revisi rencana pengembangan proyek gas Abadi Masela senilai $20 miliar yang telah lama tertunda, dan diperkirakan akan mulai berproduksi pada tahun 2029, kata seorang pejabat Kementerian Energi Indonesia pada hari Sabtu.
Proyek tersebut, yang investor utamanya adalah raksasa minyak dan gas Jepang Inpex, telah tertunda selama bertahun-tahun karena beberapa perubahan, termasuk mengalihkan proyek ke luar negeri dan mengganti kontraktor atas permintaan pemerintah.
Duduka Ariadji, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi, mengatakan rencana revisi tersebut telah “disetujui”. “Investasi untuk memulai produksi pada akhir tahun 2029 adalah sekitar $20 miliar.”
Proyek gas alam cair (LNG) Abadi diperkirakan akan menghasilkan 9,5 juta ton LNG per tahun, 150 juta standar kaki kubik gas pipa per hari, dan 35.000 barel per hari kondensat pada puncaknya.
Inpex mengajukan revisi rencana pengembangan proyek tersebut awal tahun ini yang mencakup komponen penangkapan dan penyimpanan karbon.
Anak perusahaan Shell, Shell Upstream Overseas Services, menyelesaikan penjualan 35% saham proyek gas Abadi Masela di Indonesia kepada Pertamina di Indonesia dan Petronas di Malaysia pada bulan Oktober.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit