Dengan tingkat penetrasi sekitar 91 persen, Whatsapp menjadi jejaring sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia. Namun, semua platform media sosial terkenal lainnya seperti Instagram dan Facebook juga memiliki tingkat penetrasi yang tinggi, menjadikan Indonesia salah satu pasar media sosial terbesar di dunia.
Media sosial di Indonesia
Meningkatnya jumlah pengguna internet dan semakin terjangkaunya ponsel pintar telah berhasil mengubah lingkungan media sosial di Indonesia. Sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan ponsel pintar dan menggunakannya dalam hampir semua hal untuk membuat hidup mereka lebih mudah. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, media sosial adalah cara yang nyaman untuk terhubung dengan keluarga di daerah terpencil di nusantara; Hal ini memungkinkan mereka untuk terus berinteraksi dengan teman dan terus memperbarui berita harian. Ada banyak orang yang meragukan bahwa kemacetan di kota-kota besar dan waktu tunggu yang lama menyebabkan platform sosial menjadi lebih populer dari sebelumnya.
Sisi buruk dari media sosial
Penggunaan media sosial juga dapat berdampak negatif terhadap pandangan pengguna terhadap dunia. Indonesia sangat rentan terhadap penipuan online. Pada tahun 2019, setelah kerusuhan pemilu, pemerintah memberlakukan pembatasan parsial terhadap akses ke platform media sosial paling populer untuk mencegah dan menghentikan penyebaran berita palsu. Platform utama yang terkena dampak larangan ini adalah jejaring sosial terkemuka seperti YouTube, WhatsApp, Facebook, dan Instagram.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Jadwal dan tempat menonton di TV
Kampanye 'Bebaskan Papua Barat' beralih ke media sosial untuk mendapatkan dukungan internasional. · Suara Global dalam bahasa Belanda
Dolph Janssen dan pacarnya Jetski Kramer di X Under Fire untuk Liburan di Indonesia (Lihat Berita)