Berita Noos•
Swedia membebaskan Hamid Nouri asal Iran sebagai imbalan atas pembebasan diplomat Swedia dari Uni Eropa, Fludros, dan seorang pria Swedia lainnya. Nouri menjalani hukuman seumur hidup di Swedia karena keterlibatannya dalam eksekusi ratusan anggota oposisi rezim Iran pada tahun 1980an.
Pihak berwenang Iran menangkap Flodderos pada tahun 2022 karena dicurigai melakukan mata-mata untuk Israel dan berkonspirasi dengannya, serta “menyebarkan kehancuran di bumi.” Tuduhan terakhir bisa mengakibatkan hukuman mati.
Ia diketahui baru berada dalam tahanan pada bulan September 2023. Menteri Luar Negeri Swedia mengatakan bahwa telah dijelaskan kepada Iran di berbagai tingkatan dan waktu yang berbeda bahwa tuduhan terhadap Flodderos adalah salah.
“Digunakan sebagai alat tukar”
Flodderos adalah seorang diplomat dari Uni Eropa dan berada di Iran sebagai turis. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dan seluruh Uni Eropa sebelumnya mendesak Iran untuk membebaskan Al-Suweidi. “Kami tidak akan berhenti sampai Tuan Fluderos dibebaskan,” kata Borrell sebelumnya.
Dengan menangkap Flodderos, Iran mungkin berusaha menekan Swedia agar membebaskan Nouri. Iran semakin sering menahan orang asing dan kemudian menggunakan mereka sebagai alat tawar-menawar selama negosiasi dengan negara-negara Barat.
Orang Swedia lainnya yang dibebaskan oleh Iran adalah orang Swedia asal Iran, Saeed Azizi. Dia juga ditangkap karena memberikan tekanan pada Swedia.
“Permainan Negosiasi Sindiran”
Presiden Komisi Eropa von der Leyen menyambut antusias pembebasan keduanya. Perdana Menteri Swedia Kristersson mengatakan mereka akan kembali ke tanah air hari ini.
“Iran menggunakan kedua orang Swedia ini sebagai pion dalam permainan tawar-menawar yang sinis untuk membebaskan Hamid Nouri dari Iran, yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena pembunuhan dan pelanggaran hak asasi manusia berat di Iran pada tahun 1980an,” kata Christersson.
Hubungan antara Iran dan Uni Eropa telah berada di ambang krisis selama beberapa waktu. Iran mendukung Rusia secara militer dalam perang di Ukraina. Selain itu, UE bereaksi sangat kritis terhadap penindasan kekerasan terhadap protes di Iran pada tahun 2022. Dalam kedua kasus tersebut, UE menjatuhkan sanksi terhadap anggota pemerintah Iran.
April lalu, Uni Eropa menerapkan kembali sanksi terhadap Iran setelah Teheran melakukan serangan terhadap Israel. Hal ini terjadi sebagai respons atas pemboman kedutaan Iran di Damaskus, yang mengakibatkan kematian seorang komandan senior Garda Revolusi Iran.
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark