BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Jerman selidiki video rasis yang mengusung 'slogan Nazi'

Jerman selidiki video rasis yang mengusung 'slogan Nazi'

Tangkapan layar video yang beredar secara online

Berita Noos

Polisi Jerman sedang mencari sekelompok pemuda yang meneriakkan slogan-slogan rasis dan membuat pernyataan rasis lainnya pada suatu malam di pulau Wadden di kota Sylt, Jerman. Sebuah video yang menunjukkan hal ini sering dibagikan di media sosial dan menimbulkan banyak keributan, baik online maupun politik.

Menurut platform berita Jerman RND Video Pentakosta direkam di klub malam Pony. Antara lain tertulis “Jerman untuk Jerman!” dan “Semua orang asing keluar!” Bernama.

Hal ini terjadi selama lagu Lamour Toujour Oleh DJ Gigi D'Agostino. Salah satu pemuda juga melakukan penghormatan Hitler dan meletakkan dua jari di bawah hidung sebagai simbol kumis.

Beberapa media Jerman melaporkan bahwa jenis video ini baru-baru ini muncul berulang kali di lagu hit DJ Italia tersebut.

Ambil sikap terhadap sesuatu

Rektor Schulz mengundurkan diri X “Saya menganggap slogan-slogan seperti itu menjijikkan dan tidak dapat diterima.” Hal ini dilengkapi dengan Menteri Dalam Negeri Nancy Weisser, yang melihat slogan-slogan tersebut sebagai sebuah cacat, seperti yang dapat dibaca di berbagai surat kabar Jerman. Politisi tersebut menekankan bahwa penting untuk “berbicara dan mengambil sikap melawan kebencian ini.”

Menteri Integrasi Schleswig-Holstein, Aminata Toure, mengatakan kepada RND bahwa dia mendapati “Nazi berteriak dengan menjijikkan dan menjijikkan.” Koordinator Nasional Anti-Diskriminasi Ferda Ataman menggambarkan pernyataan-pernyataan tersebut sebagai murni rasisme dan berharap insiden tersebut tidak dibiarkan begitu saja.

Terlalu sibuk

Klub malam Pony menjauhkan diri dari pernyataan di Instagram dan mengatakan semua orang diterima. Pemiliknya juga mengatakan di media bahwa mereka tidak menyadari slogan-slogan itu diteriakkan, karena saking ramainya pengunjung 500 orang.

Jaksa Penuntut Umum mulai menyelidiki para tersangka dalam video tersebut. Menurut Die Zeit, sejumlah petunjuk sudah diterima, termasuk nama. Polisi juga masih mencari orang yang merekam video tersebut.