Wilayah / Boderoijen – Kastil Lövestein akan menyelenggarakan rangkaian kuliah menarik pada tahun 2023, yang akan mengikuti pameran “Montdet – Penjara Politik”. Pada hari Minggu, 19 November, Julia Juwe, jurnalis, aktivis dan pembangun komunitas, akan memberikan ceramah inspiratif tentang situasi di Papua Barat.
Kisah yang disampaikan dalam ceramah ini erat kaitannya dengan Philip Karma yang mengikuti upacara damai di Provinsi Papua, Indonesia. Dalam peristiwa bersejarah itu, bendera Bintang Kejora lambang Papua merdeka dikibarkan dengan bangga. Namun, polisi turun tangan, menangkap Karma dan secara tidak adil menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara. Philippe Karma adalah salah satu tahanan yang digambarkan dalam pameran ‘Montude’.
Julia Juvey
Peristiwa-peristiwa ini terkait dengan kisah hidup Julia sendiri. Dia berasal dari Papua Barat, salah satu wilayah paling termiliterisasi di dunia. Kakeknya, Nicolas Juvey, merancang bendera Morgenster.
Julia akan mendalami lebih dalam situasi di Papua Barat dalam ceramahnya. Penduduk di wilayah ini terkadang rela mempertaruhkan nyawanya untuk melawan agresi Indonesia. Pengibaran bendera Papua diancam hukuman lima belas tahun penjara, dan pelarangan jurnalis asing. Dalam ceramahnya, Julia akan mengungkap isu-isu kompleks termasuk peran media dan strategi politik dan militer yang digunakan untuk menutupi situasi tersebut. Meski Papua telah menjadi bagian dari Indonesia sejak tahun 1962, perjuangan kemerdekaan terus berlanjut.
Ceramah Julia Jo memberikan wawasan tentang sejarah West Papua. Sebagai pembicara, ia berupaya meningkatkan kesadaran akan situasi di Papua dan melakukan dialog dengan masyarakat. Ini akan memberikan konteks yang cukup bagi penonton untuk berpartisipasi dalam cerita tanpa adanya bayangan.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit