BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kiat OMT: Kenakan masker medis di lebih banyak tempat

Kiat OMT: Kenakan masker medis di lebih banyak tempat

Tim Penanggulangan Wabah (OMT) hari ini menyarankan Kabinet bahwa orang harus memakai masker mulut bedah (setidaknya tipe 2) di tempat-tempat umum di luar ruangan di mana jarak yang cukup tidak dapat dijaga. Ini bisa di jalan perbelanjaan, di acara olahraga, selama demonstrasi dan pasar yang ramai.

Disarankan juga untuk menggunakan masker bedah (lihat kotak) di tempat umum dalam ruangan di mana orang-orang yang tidak berasal dari rumah tangga yang sama berkumpul. Terlepas dari apakah jarak dapat dipertahankan, OMT menyarankan semua orang dari usia 13 tahun untuk memakai penutup mulut terus menerus, bahkan ketika orang tersebut duduk, kecuali saat makan atau minum.

Lokasi di mana ini berlaku adalah perguruan tinggi, universitas, tempat katering, acara dalam ruangan, lembaga budaya, bisnis, ruang kantor, dan fasilitas olahraga, kecuali ketika seseorang berolahraga.

“Masker ini memberikan perlindungan yang sedikit lebih baik terhadap pelepasan partikel virus ke lingkungan daripada masker non-medis, dan juga memberi pemakainya lebih banyak perlindungan terhadap infeksi,” tulis OMT.

Kekurangan Masker FFP2

Individu yang berisiko juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan apa yang disebut topeng FFP2 dalam situasi “tidak terkendali”. Dengan ini badan penasihat berarti situasi di mana ada banyak gerakan, di mana satu setengah meter tidak dapat dipertahankan, di mana ada nyanyian atau teriakan dan di mana ventilasi dalam ruangan mungkin tidak mencukupi.

Kebetulan, ada juga kelemahan memakai masker FFP2, kata OMT, meskipun menawarkan perlindungan yang lebih baik. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan sesak napas, sesak napas, kelelahan, dan sakit kepala. Para konsultan menyimpulkan bahwa “ada kemungkinan besar bahwa topeng akan dilepas lebih cepat jika kenyamanan pemakaiannya tidak baik.”

READ  Nasihat Kabinet: Wajibkan Pendidikan Sejarah Indonesia | intern