berita NOS•
Para pemimpin negara-negara Asia Tenggara menghadiri KTT ASEAN di Indonesia. Agenda utama minggu ini adalah konflik di Myanmar. Satu-satunya pertanyaan adalah apakah negara dapat memberikan pengaruh yang lebih besar.
Negara itu dilanda kekerasan mematikan sejak junta menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi dua tahun lalu. Sejak itu, perlawanan telah ditekan secara brutal.
Bulan lalu, serangan udara di desa pejuang anti-rezim menewaskan 170 orang. Serangan itu dikutuk di seluruh dunia.
Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah beberapa kali mencoba dan gagal menyelesaikan krisis melalui diplomasi. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Junta militer mengabaikan kritik internasional dan menolak berbicara dengan musuh.
Perubahan paksa
Setelah kudeta militer, ASEAN muncul dengan apa yang disebut Konsensus Lima Titik. Itu harus, antara lain, mengakhiri kekerasan dan meminta para pihak untuk berbicara satu sama lain. Kepala tentara setuju pada awalnya. Namun, tidak ada yang ditemukan pada akhirnya.
Ini adalah kritik terhadap ASEAN yang digambarkan sebagai macan ompong.
Indonesia kini menjadi ketua ASEAN, negara terbesar dengan ekonomi terbesar. Indonesia diyakini dapat menggunakan pengaruhnya untuk memaksa perubahan di Myanmar.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit