BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kopi dan coklat menjadi tidak terkendali karena krisis iklim

Kopi dan coklat menjadi tidak terkendali karena krisis iklim


Krisis iklim akan mengganggu pasokan produk pertanian seperti kopi dan biji kakao. Pasokan kedelai dan minyak sawit juga dilaporkan terancam Penelitian Dari Free University dan R2 Water Research and Consulting diterbitkan di Nature Communications.

Menurut para ilmuwan, lebih dari 44 persen dari semua produk pertanian yang diimpor ke UE dipengaruhi oleh perubahan iklim. Panas dan kekeringan yang parah di negara-negara seperti Brasil, Indonesia, Vietnam, Thailand, India, dan Turki dapat menyebabkan masalah besar.

Para peneliti memperingatkan bahwa menghentikan pasokan produk pertanian dapat menyebabkan kerusakan ekonomi dan kerusuhan sosial. Misalnya, Uni Eropa sekarang mengimpor setengah dari semua biji kopi dari Brasil dan Vietnam.

Masalah besar lainnya adalah pasokan kedelai yang digunakan sebagai pakan ternak. Kurang dari 60 persen dari semua impor kedelai berasal dari negara-negara yang sangat rentan terhadap kekeringan parah.

“Perubahan iklim tidak hanya akan mempengaruhi apa yang terjadi di dalam perbatasan,” kata peneliti Erdogan Erkin . Pembela. “Penelitian kami menunjukkan bagaimana bencana iklim di tempat lain dapat berdampak langsung pada kehidupan kita.”

Elizabeth Robinson, seorang profesor di University of Reading, menunjukkan bahwa orang-orang berpenghasilan rendah sangat rentan terhadap kekurangan pangan sebagai akibat dari meningkatnya kekeringan. Pada tahun 2008, ia menunjukkan, keluarga berpenghasilan rendah juga terpengaruh Krisis pangan global.

cc-foto: Oscar Doche

READ  Keju organik produksi lokal diluncurkan di Indonesia