BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kosovo ingin bergabung dengan Uni Eropa, meski tidak semua anggota mengakui negara tersebut  Luar negeri

Kosovo ingin bergabung dengan Uni Eropa, meski tidak semua anggota mengakui negara tersebut Luar negeri

Pada hari Rabu, Kosovo melamar keanggotaan di Uni Eropa. Ini luar biasa, karena tidak semua negara anggota UE mengakui Kosovo sebagai negara merdeka. Karena itu, para ahli berbicara tentang langkah simbolis.

Presiden Vjosa Osmani Sadriu, Perdana Menteri Albin Kurti dan Ketua Parlemen Kosovo menandatangani dokumen resmi pada Rabu pagi. Mereka melakukannya di ibu kota, Pristina.

Tidak jelas apakah dokumen-dokumen itu akan mengarah pada aksesi. Misalnya, negara anggota Uni Eropa Spanyol, Rumania, Slovakia, Yunani, dan Siprus tidak mengakui negara Balkan. Di seluruh dunia, Rusia dan China juga menentang kemerdekaan Kosovo.

Kosovo adalah milik Yugoslavia dan kemudian menjadi bagian dari Serbia hingga tahun 2008. Pada tahun yang sama, Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya.

Ketegangan tetap tinggi antara Kosovo dan Serbia. Negara terakhir masih menganggap Kosovo sebagai wilayahnya sendiri. Khususnya di Kosovo utara, ketegangan besar muncul secara teratur, karena kebanyakan orang Serbia tinggal di sana.

Sengketa terbaru antara kedua negara berkisar pada pelat nomor kendaraan. Kosovo ingin orang Serbia menyeberangi perbatasan mulai sekarang menggunakan plat nomor Kosovo. Kegagalan untuk melakukannya berisiko denda atau kehilangan kendaraan mereka. Sengketa ini berakhir setelah berbulan-bulan mediasi oleh Uni Eropa.

READ  Finlandia membangun pagar perbatasan, tetapi tidak untuk menghentikan tentara Rusia