BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Lepaskan robot dinosaurus dalam pengalaman liar

Lepaskan robot dinosaurus dalam pengalaman liar

Oleh TJ Kecil | diterbitkan

Dalam sebuah langkah yang menggabungkan dua karya terbesar Michael Crichton, para ilmuwan melepaskan robot dinosaurus ke alam liar untuk tujuan eksperimental. Gerakan tersebut, yang terlihat seperti diambil langsung dari pembuka film pedang, dilakukan sebagai cara untuk mendemonstrasikan teknik berburu dinosaurus, sekaligus membenarkan teori kuno tentang pola fosil. Video robot dinosaurus raksasa telah dibagikan di YouTube, termasuk video yang menunjukkan makhluk besar itu menakuti belalang yang tidak curiga dengan kepakan sayapnya yang kuat.

Untungnya, robot dinosaurus yang dimaksud berukuran besar dan cukup berat, yang berarti bahwa manusia yang tinggal di dekat tempat berburu tidak perlu takut bahwa hidup mereka akan menjadi campuran… Taman jurassic Dan Barat Dalam waktu dekat.

Para ilmuwan telah menciptakan eksperimen robot dinosaurus untuk menjawab mengapa beberapa dinosaurus memiliki sayap jauh sebelum evolusi memungkinkan mereka terbang.

Dinosaurus yang diciptakan kembali oleh para ilmuwan dengan bagian robotik ini berasal dari kelompok Pinaraptora, yang berisi burung prasejarah yang menyerupai burung pemangsa dan memiliki cakar yang menonjol dari sayapnya. Para peneliti telah lama dibuat bingung dengan penggunaan sayap berbulu ini, yang masih menghiasi ciri-ciri burung modern hingga saat ini.

Untuk mengakhiri kekhawatiran mereka mengenai penggunaan sayap Benaraptora, tim insinyur dari Universitas Nasional Seoul di Korea Selatan menciptakan robot dinosaurus dengan spesifikasi yang mirip dengan aslinya dan dapat meniru perilaku makhluk tersebut. Di alam liar.

Hal ini memungkinkan para peneliti untuk memastikan bahwa sayap tersebut terutama digunakan untuk terbang jarak pendek setelah melompat dari pohon atau daerah tinggi lainnya tanpa memberikan kemampuan untuk terbang sepenuhnya.

Sumber gambar: Taman Jinsuk, Piotr Jablonski dkk

Ini adalah teori yang sudah lama diusung oleh para ilmuwan, karena fosil menunjukkan bahwa sayap berbulu tidak cukup kuat untuk mengangkat genera Benaraptora tertentu dari tanah. Namun, dinosaurus robotik telah memberikan wawasan lebih jauh tentang pola perburuan spesies Benaraptura, yang kini diyakini para peneliti akan memakan makanan serupa dengan hewan jalanan modern.

Mencari makanan

Pelari jalanan, mungkin Benaraptura, berburu melalui metode yang disebut mencari makan dengan mengepakkan sayapnya cukup kuat untuk menakuti mangsanya agar tidak bersembunyi di tempat yang tinggi dan rendah.

Itu sebabnya video robot dinosaurus yang menakuti belalang sangat penting, karena membantu menggambarkan strategi berburu ini. Tentu saja, struktur obsidian raksasa di atas roda memberikan sedikit konfirmasi mengenai fakta ini, karena makhluk besar mana pun yang bergerak dengan cara ini kemungkinan besar akan menginspirasi belalang untuk menuju perbukitan.

Namun, penelitian yang dilakukan oleh tim Universitas Nasional Seoul menunjukkan bahwa 93% belalang merespons kepakan sayap awal, sementara hanya 47% yang melarikan diri saat sayapnya tidak bergerak.

Semakin memperkuat data ini, hasilnya tampaknya menunjukkan bahwa belalang lebih mungkin untuk melarikan diri ketika robot dinosaurus memiliki bintik-bintik putih di sayapnya atau bulu yang mengepak di ekornya.

Ketika para ilmuwan terus memeriksa catatan prasejarah untuk mendapatkan data tentang struktur tulang dinosaurus, para insinyur terus mendorong batas-batas dari apa yang mungkin terjadi dalam lanskap teknologi modern, sehingga memungkinkan terjadinya lebih banyak kemajuan seperti ini. Pada saat ini di tahun depan, kita mungkin sudah memiliki tempat perlindungan robot dinosaurus, lengkap dengan evakuasi tahunan ketika Robo-Rex muncul dari tempat bertenggernya dan menabrak kerumunan orang yang menunggu.

sumber: alam