SiCepat, Startup logistik terakhir di Indonesia, hari ini mengumumkan telah mengumpulkan $ 170 juta dalam putaran keuangan Seri B. Didirikan pada tahun 2014 untuk menyediakan pengiriman jarak jauh ke bisnis kecil, perusahaan tersebut telah berkembang untuk melayani situs e-commerce yang lebih besar juga. Layanannya sekarang mencakup pergudangan dan pengisian, logistik jarak menengah dan pengiriman online.
Investor di Seri B SiCepat adalah Balkan House Partners; Kejora Capital; DEG (Perusahaan Keuangan Pembangunan Jerman); MTI Ventures, Divisi Investasi, Telecom Indonesia; Ibu kota India; Paviliun Wakil Modal Temasek Holdings; Bukit Kering; Dan Diva Securities. Laporan Keuangan Terakhir Perusahaan a Pada April 2019 juta 50 juta seri a.
Dalam sebuah pernyataan, The Kim Hai, pendiri dan CEO Onstar Express, perusahaan induk Chipotle, mengatakan: Jelajahi ekspansi untuk pasar lain di Asia Tenggara. “Says SiCepat sudah menguntungkan dan mampu menyelesaikan lebih dari 1,4 juta paket sehari pada tahun 2020.
Ada industri logistik di Indonesia Sangat terfragmentasi, Yaitu biaya yang lebih tinggi untuk bisnis. Di saat yang sama, permintaan distribusi semakin meningkat untuk perkembangan e-commerce, terutama pada saat wabah COVID-19.
SiCepat adalah salah satu dari beberapa start-up Indonesia yang baru-baru ini mengumpulkan dana untuk membuat rantai pasokan dan infrastruktur logistik lebih efisien. Misalnya, awal minggu ini, penyedia saus rantai pasokan Advatix mengumumkan putaran $ 2,75 juta. Didirikan oleh mantan eksekutif Uber Asia, Cargo dan Versix adalah salah satu perusahaan rintisan terkemuka di luar angkasa.
SiCepat berfokus secara khusus pada e-commerce dan individu yang menjual produk melalui perdagangan sosial atau jaringan media sosial mereka. Menurut Sebastien Tokelang, Kejriwal Capital Management Partner, pasar e-commerce Indonesia diharapkan tumbuh sebesar 21% dalam lima tahun bersama tahun, mencapai $ 82 miliar pada tahun 2025.
“Kami yakin SiCepat berada pada posisi terbaik untuk melayani pelanggan mulai dari raksasa e-commerce hingga wirausahawan sosial yang sedang berkembang, yang berkontribusi 25% terhadap ekonomi bisnis digital secara keseluruhan,” katanya.
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit