BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Memulihkan dermaga apung sementara untuk memberikan bantuan pangan ke Gaza

Memulihkan dermaga apung sementara untuk memberikan bantuan pangan ke Gaza

Dermaga terapung dekat Jalur Gaza selama pekerjaan konstruksi pada bulan April

Berita Noos

Dermaga terapung yang dibangun oleh militer AS untuk Jalur Gaza sebagai tempat pendaratan pasokan bantuan telah diperbaiki. Tentara Laporan Perbaikan selesai sore tadi.

Dermaga terapung adalah satu-satunya cara untuk mengirimkan pasokan bantuan ke Jalur Gaza dengan relatif mudah melalui laut. Dermaga itu mulai digunakan pada pertengahan Mei. Namun bagian panjang yang menghubungkan dermaga ke daratan tersapu air laut yang deras pada 25 Mei.

Masalah distribusi pangan

Bahkan ketika dermaga tersebut digunakan, terdapat masalah dengan distribusi makanan: beberapa truk yang melakukan perjalanan dari dermaga ke Jalur Gaza dijarah sebelum mereka dapat mencapai tujuan akhir. Namun penurunan ini tampaknya mulai membaik dan aliran pasokan bantuan perlahan mulai membaik.

Tergantung pada negaranya, ada beberapa cara untuk mengirimkan pasokan bantuan ke Jalur Gaza, selain melalui trotoar. Hal ini hanya mungkin dilakukan melalui perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza di Rafah dan melalui perbatasan Kerem Shalom antara Jalur Gaza dan Israel.

Namun hal ini praktis tidak mungkin dilakukan di Rafah karena Israel menutup perbatasan dan memblokir banyak pasokan bantuan. Israel juga mengizinkan pasokan bantuan dalam jumlah kecil melalui penyeberangan Kerem Shalom. Baru-baru ini, makanan juga mulai berdatangan ke Jalur Gaza bagian utara melalui perbatasan Erez, namun menurut organisasi bantuan, jumlah ini juga terlalu sedikit untuk secara efektif membantu penduduk yang menderita.

Menurut PBB, sekitar 500 truk bantuan memasuki Jalur Gaza setiap hari sebelum perang, namun kini jumlahnya hanya beberapa lusin.

Malnutrisi

PBB melaporkan hal ini 31 persen Anak-anak Palestina di bawah dua tahun di Jalur Gaza utara menderita kekurangan gizi. Di Rafah, persentase ini bisa mencapai 10 persen dari seluruh anak. Organisasi bantuan Oxfam melaporkan minggu ini bahwa Israel dengan sengaja menahan bantuan kemanusiaan, sehingga membuat kelaparan semakin dekat di seluruh Jalur Gaza. Mahkamah Internasional mengatakan dalam keputusannya pada tanggal 28 Maret bahwa sudah terjadi kelaparan di Jalur Gaza bagian utara.

READ  Protes Vatikan terhadap undang-undang anti-diskriminasi Italia tampaknya menjadi bumerang

Militer AS memperkirakan pasokan kemanusiaan akan disalurkan lagi melalui dermaga dalam beberapa hari. Tujuannya adalah agar 450.000 pon makanan dan kebutuhan lainnya masuk ke area tersebut setiap dua hari melalui dermaga.