Sekitar tiga tahun kemudian, akhirnya, pada 12 Juni, Hafla Shukran lainnya, sebuah pertemuan meriah terkait pembacaan Al-Qur’an, berlangsung di distrik Saramaka. Ini diselenggarakan oleh Yayasan Suriname Nurushobri sehubungan dengan Kotmul Quran. Duta Besar Republik Indonesia Julang Fujiyando dan calon Duta Besar Suriname untuk Indonesia Eric Rahmat Mortabat juga hadir.
Sekitar enam tahun yang lalu, selama bulan Ramadhan, sebuah program yang disebut ‘Satu Jus Sehari’ diluncurkan sebagai insentif untuk membaca Al-Qur’an selama bulan ini. Selesai Minggu lalu, 35 peserta menerima Certificate of Thanks mereka. Tahun ini Alquran telah dibacakan 25 kali oleh kelompok ini.
Brondo Somoharto, Menteri Dalam Negeri (Pisa) hadir sebagai tamu istimewa dan menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah pedoman bagi umat Islam untuk hidup di bumi. Ini berisi aturan untuk hidup sehat dan sukses. Setiap orang ingin mendapatkan keuntungan abadi bahkan setelah kematian.
Menurut Nabi Muhammad, Anda akan menerima sepuluh hadiah untuk setiap huruf Al-Qur’an yang dibacakan. Dengan 3.25.384 karakter dalam Quran, hadiah untuk membaca seluruh Quran sangat berharga.
Dia juga menekankan bahwa itu adalah tanggung jawabnya sebagai Menteri Pisa untuk menjamin pengalaman bebas beragama dan berkeyakinan. Iman mengingatkan kita pada nilai dan standar moral.
“Sebagai masyarakat, kita tidak bisa membiarkan nilai dan norma semakin memburuk. Kita berutang kepada anak cucu kita untuk menjunjung tinggi standar dan nilai. Tapi, di atas segalanya, kita berutang kepada Pencipta kita,” ia menggarisbawahi.
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit