TEMPO.CO, Jakarta – Timnas sepak bola Indonesia rencananya akan mengikuti laga persahabatan bersama beberapa timnas sepak bola lainnya. Kabar terkini, ketertarikan Timnas Rusia menghadapi Indonesia di laga persahabatan dibenarkan Menteri Olahraga dan Pemuda Dito Ariotego.
Menteri Ditto mengatakan pada hari Selasa bahwa rencana tersebut muncul setelah Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyeva mengajukan permintaan untuk kemungkinan diadakannya pertandingan persahabatan.
“Iya, saya bertemu dengan Dubes Rusia dan mereka mengusulkan apakah bisa diadakan pertandingan persahabatan antara tim nasional sepak bola Indonesia dan Rusia,” kata Menkeu kepada wartawan di media center Kementerian di Senayan, Jakarta Selatan, pada 23 Mei. .
Sebelum pengumuman tersebut, Dito dan Vorobyeva bertemu di Kantor Kementerian Olahraga pada Kamis, 11 Mei, di mana Dubes secara resmi mengundang Indonesia ke sejumlah ajang olahraga di Rusia. Hal ini juga merupakan ucapan selamat resmi dari Dubes Ditto yang baru saja dilantik menjadi Menteri Olahraga.
“Rusia berniat mengundang Indonesia ke dua event di Hari Olahraga Nasionalnya. Ada juga event yang menggabungkan aspek siber dan olahraga di Rusia,” kata menteri termuda berusia 32 tahun itu dibandingkan menteri-menteri lain di pemerintahan saat ini.
Menpora menyampaikan, laga persahabatan tersebut akan dikoordinasikan dengan FIFA dan Kementerian Luar Negeri, dan secara tegas ia menyatakan keinginannya untuk menggelar ajang ini. “Saya berharap itu menjadi kenyataan,” kata Ditto.
Dalam waktu dekat, Timnas Indonesia dijadwalkan mengikuti laga FIFA melawan Palestina pada 14 Juni mendatang, yang menurut Presiden PSSI Eric Tohir sudah disetujui oleh Persatuan Sepak Bola Palestina.
Randy Fawzi Febrinsiah
Pilihan Editor: Indonesia mengumpulkan 220 surat niat dari investor untuk proyek ibu kota baru
klik disini Untuk mendapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Banyak uang yang dihabiskan untuk olahraga dan hobi
Bulu tangkis adalah sesuatu yang sakral di Indonesia
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia