| Sumber: ANNP
Palang Merah mengatakan Selasa bahwa tipe delta menular menyebar dengan cepat di Indonesia, mendorong negara itu mendekati titik “bencana”. Dalam beberapa hari terakhir, negara Asia Tenggara telah melaporkan rekor jumlah lebih dari 20.000 infeksi harian. Varian virus yang sangat menular dan peningkatan perjalanan karena bulan puasa Islam memicu gelombang virus baru.
“Setiap hari kita melihat versi delta ini membawa Indonesia ke ambang bencana Covid-19,” kata Jan Gelfand, ketua delegasi Indonesia untuk Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Dia menyerukan akses yang lebih baik di seluruh dunia untuk vaksin corona.
Dengan jumlah infeksi yang meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, petugas kesehatan semakin menyerukan tindakan yang lebih ketat terkait Corona. Sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Menteri Kesehatan Indonesia mendorong kontrol yang lebih ketat. Rumah sakit di daerah penyebaran virus, termasuk ibu kota, Jakarta, sudah penuh dan semakin harus menolak pasien baru di pintu gerbang.
berbatasan
Indonesia berharap dapat mengalahkan virus tersebut melalui vaksinasi massal. Namun sejauh ini, hanya 13,3 juta dari 181,5 juta orang Indonesia yang memenuhi syarat untuk vaksinasi telah menerima dua pengangkatan lengan atas yang diperlukan. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan pada hari Selasa bahwa Jepang telah menjanjikan negara untuk menyediakan dua juta vaksin AstraZeneca pada bulan Juli. Hingga saat ini, negara tersebut telah menerima 104 juta dosis.
Surat kabar Straits Times Singapura melaporkan pada hari Selasa bahwa pemerintah Indonesia memberlakukan pembatasan makan di restoran dan perjalanan udara domestik minggu ini. “Tunggu pengumuman resminya,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan yang dimintai konfirmasi terkait kabar tersebut.
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia