Museum Universitas Groningen akan membuka tiga pameran secara bersamaan pada Jumat 1 Juli. Dua di antaranya berkaitan dengan ekspresi budaya Bitterzoet Erfgoed.
Ini terkait dengan ‘Peterus Camper Investigated’ dan ‘Animal Tales’. Petrus Camper Researched berfokus pada penelitian ilmuwan Petrus Camper (1722-1789) tentang tengkorak manusia. Penelitian dari Museum Universitas menunjukkan bahwa Camper berbicara menentang perbudakan dan supremasi kulit putih. Namun, setelah kematiannya, studi dan gambar anatominya digunakan sebagai bukti ilmiah untuk membenarkan rasisme.
Cerita dan mitos ‘cerita binatang’ memainkan peran penting dalam materi etnografi. Ini dikumpulkan oleh Profesor Theo van Baaren dari Universitas Groningen. Koleksi ini terkait erat dengan sejarah kolonial negara kita.
Pameran ketiga tentang keragaman budaya Indonesia dan dirangkai oleh mahasiswa sejarah seni rupa dari Universitas Groningen. Mereka mengumpulkan cerita pribadi dari orang-orang tentang banyak budaya Indonesia dan menggabungkan kenangan dengan benda-benda khusus. Ketiga pameran tersebut bebas dikunjungi akhir pekan ini dari pukul 10 pagi hingga 5 sore.
Museum Universitas akan berpartisipasi dalam perayaan Getty Koti di pusat kota pada Jumat sore. Sejarah perbudakan Groningen dan dampaknya pada hari ini memiliki semua jenis festival.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit