BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Papua Nugini memperkirakan jumlah korban tewas akibat tanah longsor sekitar 2.000 orang

Papua Nugini memperkirakan jumlah korban tewas akibat tanah longsor sekitar 2.000 orang

Pada malam Kamis hingga Jumat, terjadi tanah longsor yang menyebabkan kerusakan besar di beberapa desa

Berita Noos

Jumlah korban tewas akibat tanah longsor di Papua Nugini jauh lebih tinggi dari perkiraan. Dalam laporan baru PBB, Pusat Bencana Nasional mengatakan setidaknya 2.000 orang telah terkubur. Jumlah ini tiga kali lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

Bantuan baru saja dimulai. Pihak berwenang di negara Pasifik telah meminta bantuan dari Australia. Negara tersebut telah berjanji untuk mengirimkan helikopter, ekskavator, dan pekerja bantuan.

Desa itu terkubur

Bencana tersebut terjadi pada malam Kamis hingga Jumat. Sebagian Provinsi Inga, yang terletak di dataran tinggi, dilanda tanah longsor besar. Seluruh desa terkubur di bawah tanah dan bebatuan berjatuhan dari gunung.

Gambar yang diambil dengan drone segera setelah tanah longsor:

Rekaman drone saat tanah longsor di Papua Nugini

Ada asumsi bahwa akan ada banyak korban jiwa, namun tingkat pasti bencana tersebut masih belum jelas untuk waktu yang lama. Daerah yang terkena dampaknya terpencil, dan pekerja bantuan menghadapi kesulitan untuk mencapai daerah tersebut karena penutupan salah satu jalan utama.

Kemungkinan keruntuhan baru

Surat kepada PBB mengatakan tanah longsor menyebabkan “kerusakan signifikan” pada bangunan. Terlebih lagi, pihak berwenang menekankan bahwa situasi di lapangan sangat tidak stabil. Tanah terus bergerak, sehingga menimbulkan risiko keruntuhan baru.

Orang-orang menggali reruntuhan dengan tangan mereka. Menurut organisasi bantuan, peluang untuk menemukan orang yang masih hidup sangat kecil. Sejauh yang kami tahu, hanya sedikit jenazah yang berhasil ditemukan.

READ  Bakteri terbesar yang pernah ditemukan: 'Seperti manusia sebesar Gunung Everest' | ilmu pengetahuan