Indonesia juga merupakan tim dengan peringkat terbawah di babak sistem gugur – 121 poin lebih rendah dari rival mereka – namun Arnold prihatin dengan fakta bahwa mereka memiliki pemain kelahiran asing yang dinaturalisasi dengan tim yang lolos ke Piala Asia untuk pertama kalinya dalam 17 tahun. .
“Banyak sekali wajah-wajah baru di Timnas Indonesia, banyak di antaranya adalah pemain asing, dan beberapa pemain Spanyol pernah bermain bersama mereka. Namun pada akhirnya, inilah yang membuat Asia tumbuh, dan Asian Championship semakin sulit dan lebih keras lagi,” kata Arnold.
“Melawan Indonesia bukanlah pertarungan David versus Goliath, melainkan pertarungan antara dua tim yang akan keluar dan memberikan yang terbaik. Mereka telah menunjukkan di turnamen ini sejauh ini betapa kuatnya mereka melawan Jepang dan Irak, jelas dengan kemenangan mereka. atas Vietnam.
“Mentalitas adalah hal yang paling penting, mentalitas dan DNA Australia. Cara Australia adalah berjuang sampai kita terjatuh.”
Pasukan Arnold telah berbuat cukup banyak untuk mencapai babak 16 besar, namun masih ada pertanyaan tentang kurangnya pencetak gol mereka, sesuatu yang diutarakan oleh pria berusia 60 tahun itu untuk membangun kembali tim.
“Ini karena pemain kita sudah move on. Pemain kita yang pernah bermain di Piala Dunia hanya 12 orang. Ada yang pensiun, ada yang cedera, ada yang move on,” kata Arnold.
“Anda harus memperbarui tim setiap saat jika tidak, tidak akan ada yang berubah… Anda tidak bisa duduk diam dan berpikir bahwa para pemain akan selalu ada di sana.
“Memperbarui tim juga penting, dan membawa anak-anak ini untuk memberi mereka kesempatan sangatlah penting.”
Dengan kemungkinan menggunakan perpanjangan waktu dan tendangan penalti di babak sistem gugur, striker Australia Craig Goodwin mengatakan bahwa tim sedang berlatih untuk skenario seperti itu.
“Saya harap tidak sampai pada titik itu, namun saran saya kepada pemain mana pun yang akan maju adalah pergi ke sana dengan percaya diri,” ujarnya.
“Kami punya banyak pemain muda yang sangat percaya diri dan juga mengambil penalti di klubnya. Penalti bukan untuk semua orang dan itu jelas merupakan hal yang menegangkan, terutama di pertandingan besar.”
“Tetapi ini tentang berpikir bahwa Anda akan menjadi orang yang mencetak gol yang akan membawa bangsa ini maju, bukan berpikir Anda akan gagal.”
(Laporan oleh Rohith Nair di Doha; Disunting oleh Hugh Lawson)
Penafian: Laporan ini dibuat secara otomatis dari Layanan Berita Reuters. ThePrint tidak bertanggung jawab atas kontennya.
Lihat artikel selengkapnya
More Stories
Banyak uang yang dihabiskan untuk olahraga dan hobi
Bulu tangkis adalah sesuatu yang sakral di Indonesia
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia