riset
Penelitian ini dilakukan oleh Universitas Leiden. Penelitian ini diawasi oleh sebuah komite yang diketuai oleh Gert Oostende, Profesor Emeritus Sejarah Kolonial dan Pascakolonial. Pada tahun 2006 buku itu diterbitkan Mutiara dan mahkota Tentang “Hubungan Khusus Antara House of Orange-Nassau dan Koloni.” Ketika universitas menyelesaikan studi pada tahun 2026, hasilnya akan dipublikasikan, menurut RVD.
Raja Willem-Alexander berkata: “Pengetahuan menyeluruh tentang masa lalu sangat penting untuk kemampuan memahami fakta dan perkembangan sejarah dan menghadapi dampaknya terhadap orang dan masyarakat sejelas dan sejujur mungkin.” Saya pikir penting bahwa pengetahuan ini juga tersedia mengenai peran keluarga Orange-Nassau dalam sejarah kolonial. Itu harus dilakukan atas dasar penelitian menyeluruh, kritis dan independen, yang telah saya perintahkan.”
Komisi
Selain Ketua Oostende, panitia juga terdiri dari Esther Kapten, sejarawan dan peneliti senior di Royal Institute of Language, Land and Ethnology di Leiden, Kathleen Ferrier, pakar hubungan internasional, hak asasi manusia, keragaman dan inklusi, serta Henk. Te Velde, Profesor Sejarah Belanda dan Presiden Royal Dutch Historical Society. Panitia memilih dan mengangkat peneliti.
“Lighter than me” bercerita tentang Ngai Indonesia: “Kamu melihatnya di setiap keluarga.”
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Jadwal dan tempat menonton di TV
Kampanye 'Bebaskan Papua Barat' beralih ke media sosial untuk mendapatkan dukungan internasional. · Suara Global dalam bahasa Belanda
Dolph Janssen dan pacarnya Jetski Kramer di X Under Fire untuk Liburan di Indonesia (Lihat Berita)