Tampa, Fla. – Pemerintah Indonesia telah mendanai kelanjutan produksi Satelit Pita Lebar Satria, meskipun slot orbitnya sudah diudara.
Thales mulai membangun pesawat ruang angkasa Alenia Space Co-Band pada September setelah menerima sebagian dana, kata juru bicara Sandrin Pelecki. Spacenews Pekerjaan tertutup sampai saat ini.
Pelecki mengatakan proyek tersebut dapat berlanjut tanpa hambatan, dengan pendanaan sekitar $ 545 juta, sebagian didukung oleh Perusahaan Kredit Ekspor Bpifrance Prancis. Ini telah beroperasi “dalam ayunan penuh” sejak September dan telah “mencapai beberapa tonggak desain”, seorang pejabat perusahaan menambahkan.
Sekitar 1.431 juta dana Satriya berhutang dan sisanya dibiayai ekuitas.
Pacific Satellite Nusantara (BSN), operator satelit domestik yang menyediakan elemen ekuitas melalui kemitraan publik-swasta, sebelumnya menyatakan bahwa Pfifrance menjamin pinjaman dari Banco Santander, HSBC, dan Korea Development Bank (KDP).
KDP yang dikelola negara Korea Selatan Dikatakan telah meminjamkan $ 126 juta untuk proyek tersebut. Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) telah menghasilkan $ 150 juta.
Dokumen keuangan diisi oleh Presiden Joko Widodo selama upacara virtual yang diadakan pada 26 Februari di Istana Kepresidenan di Indonesia.
Dengan lebih dari 150 gigabit per detik di seluruh Indonesia, Satria bertujuan untuk mengurangi divisi digital dengan menghubungkan 90.000 sekolah dan 40.000 rumah sakit serta gedung-gedung publik. Ini juga akan menghubungkan pangkalan pemerintah daerah yang saat ini berada di luar jaringan satelit dan terestrial.
Thales Alinia Space mengumumkan pada Juli 2019 bahwa mereka telah memilih Satria sebagai kontraktor utamanya, tetapi penundaan pendanaan proyek tersebut membuat kontrak kerja awal mulai berlaku pada 3 September 2020.
Penundaan ini membantu menghindari tenggat waktu peraturan untuk meluncurkan layanan dari orbit 146 ° BT Satria pada Maret 2022.
Mengutip kendala COVID-19, pemerintah Indonesia meminta International Telecommunication Union yang mengatur lokasi orbit untuk memperpanjang batas waktu. Jakarta Post November.
Pemerintah, sementara itu, sedang mempertimbangkan rencana untuk mempertahankan slot dengan memindahkan pesawat ruang angkasa lain ke 146 ° BT, atau memanfaatkan sepenuhnya pengarsipan orbit lain, tambah surat kabar itu, mengutip konferensi pers pemerintah. Saat itu, pemerintah memperkirakan akan terjadi penundaan peluncuran surat kabar dari Maret 2023 hingga kuartal keempat tahun itu.
SpaceX mengantre untuk peluncuran Satria, kata Thales Alenia Space Spacenews “Direncanakan semester pertama tahun 2023”.
BSN tidak bisa berkomentar sebelum laporan itu dirilis.
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit