OSS (ANP) – Delapan puluh pengungsi dari Ter Apel dapat tinggal di Oss selama satu setengah tahun. Mereka mengambil tempat tidur yang semula disediakan untuk orang Ukraina. Walikota Wobine Buijs-Glaudemans membuat pengumuman Rabu sore.
Teks berlanjut di bawah iklan
Pencari suaka tiba di Balai Kota Selasa malam. Banyak dari mereka yang belum makan karena Ramadhan, sehingga mereka diberi makan dan minum di sana.
Selanjutnya, para pengungsi ditempatkan di kantor pajak lama di seberang kotamadya. Saat ini 120 hingga 140 orang dari Ukraina tinggal di sana.
5 Mei
“Kita harus merayakannya setelah 5 Mei,” katanya, Rabu. “Kemerdekaan hanya bisa dirayakan jika kita memiliki tekad. Jadi gulung bajumu.” Walikota mengatakan dia sedikit terkejut dengan massa besar yang sekarang datang ke Belanda.
Lima puluh warga Suriah, dua puluh Eritrea dan sisanya dari kelompok pengungsi berasal dari Afghanistan dan Indonesia, menurut Angelo Schurmans dari Rumah di Oz Foundation. Awalnya, dia mengatakan tidak jelas ke mana orang bisa pergi pada Selasa malam. “Kami berpikir tentang hotel. Tapi kami melihat anak-anak yang membutuhkan tempat tidur segera berjalan-jalan. Kami masih memiliki tempat tidur di kantor pajak lama. Mereka sebenarnya untuk Ukraina. Tapi kelompok ini pergi duluan.
Sistem selamat datang
Orang-orang Ukraina saat ini tinggal di gedung di lantai paling atas dan mereka akan berada di sana. Pendatang baru dapat pergi ke situs-situs di bawah ini. “Saya berharap anak-anak dari Afghanistan segera bermain di kotak pasir dengan anak-anak Ukraina,” kata Fujes. Banyak ruangan besar di gedung akan digunakan sebagai pusat anak-anak.
“Pendatang baru bisa ke sini praktis, dan kalau disetujui, anak-anak bisa sekolah di sini. Kami akan mencarikan rumah untuk mereka,” kata Fujes.
AP
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit