Polisi menangkap sejumlah pengunjuk rasa pada hari Jumat yang melakukan aksi di Kurhaus di Scheveningen menentang kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo ke negara kita.
Tiga pengunjuk rasa asal Maluku memasuki hotel dan mengibarkan bendera pemerintah maluku di pengasingan di jendela.
Puluhan demonstran berkumpul di Scheveningen untuk menarik perhatian terhadap hak asasi manusia di Indonesia. Sejumlah besar polisi dan polisi anti huru hara hadir untuk mengusir para demonstran. Seorang juru bicara polisi mengatakan ketiganya ditangkap atas tuduhan masuk tanpa izin.
Demonstrasi juga tercatat pada Jumat sore di Noordeinde di Den Haag. Widodo mengunjungi Raja Willem-Alexander di sana.
Kunjungan Widodo telah menghasilkan kerja sama antara Belanda dan Indonesia di bidang pengembangan pelabuhan, pembuatan kapal, dan perikanan.
Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Melanie Schulz van Haeggen dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menandatangani perjanjian pada hari Jumat untuk meningkatkan kerja sama maritim.
Schulz menekankan bahwa Indonesia mendapat manfaat dari pengetahuan dan keterampilan Belanda. Dengan begitu, Pemprov DKI bisa mengembangkan perekonomiannya. “Indonesia dapat menciptakan banyak lapangan kerja baru dan banyak peluang bagi perusahaan-perusahaan Belanda,” kata Menteri Belanda.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia