Selain memilih presiden baru, masyarakat Indonesia juga akan memilih anggota parlemen baru di tingkat nasional dan daerah pada tanggal 14 Februari, yang merupakan pemilu satu hari terbesar di dunia.
Mengapa pemilihan parlemen penting?
Indonesia kadang-kadang disebut sebagai “demokrasi presidensial dengan ciri-ciri parlementer”, yang berarti bahwa lembaga eksekutif dan legislatif berperan aktif dalam pembuatan undang-undang dan undang-undang apa pun harus disetujui oleh kedua lembaga tersebut.
Pemilihan umum di Indonesia adalah pertarungan antar partai politik, yang diikuti dengan pertukaran pendapat yang intens untuk menentukan aliansi antara partai berkuasa dan partai oposisi di badan legislatif utama, majelis rendah parlemen, dan presiden.
Aliansi politik dapat berubah tergantung pada hasil pemilihan presiden, yang dapat berubah menjadi pemilihan putaran kedua.
Pesta apa saja yang wajib disaksikan?
Partai Demokrat Indonesia (PDI-P) saat ini merupakan partai terbesar dari sembilan partai yang ada di parlemen. Dia diperkirakan akan kembali mendominasi jajak pendapat dengan perolehan seperlima suara secara nasional. Namun popularitasnya telah menurun sejak pemilihan umum tahun 2019 lalu dan calon presidennya, Kanjar Baranovo, tertinggal dalam jajak pendapat.
Posisi kedua adalah Gerindra, Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerakan Indonesia Raya) yang dipimpin oleh pemimpin Prabowo Subianto, yang diproyeksikan memperoleh sekitar 17% suara.
Koalisi tiga partai mendukung calon presiden ketiga, Anies Baswedan, yang diperkirakan memperoleh seperlima suara.
Sebanyak 18 partai berpartisipasi dalam pemilu ini, dengan partai baru, Partai Solidaritas Indonesia (BSI), yang dipimpin oleh putra presiden masa jabatan Joko Widodo, diperkirakan akan masuk parlemen untuk pertama kalinya.
Partai-partai memerlukan setidaknya 4% suara secara nasional untuk mendapatkan perwakilan di parlemen nasional.
Untuk mencalonkan calon presiden, sebuah partai atau gabungan partai harus menguasai minimal 20% kursi di parlemen nasional.
Apakah dukungan parlemen terhadap Presiden terjamin?
Parlemen dapat memainkan peran besar dalam menentukan keberhasilan presiden baru. Banyaknya oposisi memperumit masalah dengan menunda undang-undang dan menggagalkan inisiatif presiden, serta tidak menjamin pembuatan kebijakan.
Presiden petahana Widodo telah menjalin aliansi dengan partai-partai utama, sehingga memungkinkan dia untuk melaksanakan agendanya. Namun aliansi tersebut tidak stabil menjelang transisi kekuasaan dan penggantinya tidak akan memiliki masa yang mudah.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit