Seorang peretas telah mencuri data pribadi dari puluhan ribu akun di Redlights.be. Pekerja seks menawarkan jasanya di situs Belgia ini. Redlights juga memiliki situs yang khusus menyasar pasar Belanda. Pelanggaran data ditutup segera setelah ditemukan, menurut pesan di situs tersebut.
Peretas yang belum diketahui identitasnya itu memperoleh data dari 415.000 pengguna situs tersebut, baik pengunjung maupun pekerja seks yang memasang iklan di sana. Sebagian besar terkait dengan data lama, namun masih ada 128.000 akun yang aktif digunakan. Belum diketahui berapa jumlah rekening tersebut yang dimiliki oleh warga negara Belanda.
Pemilik Redlights, Link Media, telah melakukan kontak dengan peretas tersebut, namun mengatakan percakapan tersebut telah terhenti. Penjahat dunia maya akan mengancam untuk menjual data tersebut kepada penawar tertinggi. Perusahaan menyarankan agar semua pengunjung dan pengiklan mengubah informasi login dan kata sandi mereka.
“Pertama dan terpenting, kami sangat menyesal kepada pengiklan dan pengunjung situs web kami karena hal ini bisa terjadi. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk melindungi situs web kami dari serangan kriminal semacam ini, namun peretas masih menemukan kerentanannya,” tulis Link . Media. Perusahaan menambahkan bahwa intervensi dan pemeriksaan yang dilakukan oleh pakar TI harus memastikan bahwa peretasan seperti ini tidak terjadi lagi. Unit kejahatan dunia maya Kepolisian Federal Belgia sedang mencoba melacak peretas tersebut.
Link Media mengatakan situs Redlights memiliki keamanan ekstra. Sejak bulan Februari, data dan pesan pribadi telah dienkripsi lebih lanjut, sehingga pekerja seks dan pengunjung yang mendaftar tidak terpengaruh oleh serangan siber.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark