BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pertahanan AS memberi Lockheed Martin kontrak senilai  miliar untuk mengembangkan pertahanan rudal

Pertahanan AS memberi Lockheed Martin kontrak senilai $1 miliar untuk mengembangkan pertahanan rudal

Lockheed Martin X-35B, merupakan pesawat eksperimental yang merupakan pendahulu F-35

Berita Noos

Lockheed Martin telah dipilih oleh Departemen Pertahanan AS sebagai mitra untuk menciptakan sistem rudal baru yang dapat melindungi Amerika Serikat dari serangan rudal antarbenua. Hal ini dilaporkan oleh kantor berita Reuters, Bloomberg dan lainnya.

Menurut kantor berita, kontrak ini bernilai 17 miliar dolar atau setara dengan sekitar 16 miliar euro. Produsen pesawat dan senjata bersaing dengan saingannya Northrop Grumman dalam perebutan kontrak.

Alaska

Saat ini terdapat sistem pertahanan di California dan Alaska yang dapat menembakkan senjata untuk menghentikan rudal balistik yang datang dari Korea Utara, dan negara-negara lain. Namun, sistem tersebut belum dirancang untuk mencegah serangan rudal skala besar, misalnya dari Tiongkok dan Rusia.

Dengan bantuan Lockheed, hal ini akan terwujud pada tahun 2028, dan apa yang disebut Next Generation Interceptors (NGI) harus selesai.

bersuka cita

Kontrak tersebut merupakan dorongan bagi perusahaan tersebut setelah Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada Lockheed bahwa mereka akan memesan lebih sedikit jet tempur F-35. Perusahaan juga diberitahu pada bulan Februari bahwa Departemen Pertahanan akan membatalkan pembangunan helikopter pengintai baru yang desainnya telah diserahkan Lockheed.

Perusahaan-perusahaan Amerika yang terlibat dalam pengembangan senjata, kendaraan, dan komponen pertahanan mendapat manfaat dari meningkatnya ketegangan global dalam dua tahun terakhir, seperti perang di Ukraina.

Penjualan peralatan militer AS kepada pemerintah asing meningkat 16 persen pada tahun 2023 ke rekor tertinggi sebesar $238 miliar (223,99 miliar euro).

READ  Ketua DPR McCarthy memulai penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Biden