Berita NOS•
Ahli biologi Amerika telah membuat penemuan luar biasa pada pigfish, yang dapat berubah warna, seperti bunglon, tergantung pada lingkungan tempat ia berenang.
Bagaimana ikan tersebut mengetahui jika ia telah beradaptasi dengan baik terhadap lingkungannya sehingga musuh tidak akan menyadarinya? Menurut ahli biologi Laurian Schweckert dari Universitas North Carolina, ikan menggunakan kulitnya untuk melakukan hal ini.
Protein peka cahaya di bawah sel yang berubah warna memungkinkan ikan “mengambil gambar kulitnya dari dalam ke luar”. Di satu sisi, sel-sel tersebut dapat memberi tahu ikan seperti apa rupa kulitnya karena sel-sel tersebut tidak dapat membungkuk untuk melihatnya.
Menurut Schweckert, kulit ikan pigfish tidak berfungsi persis seperti mata, melainkan merupakan “mekanisme umpan balik sensorik yang memungkinkan ikan mengikuti perubahan warna kulitnya.” Hebatnya, mekanisme ini terus berfungsi saat ikan mati. Hingga saat itu, ia terus menyesuaikan warnanya dengan lingkungannya.
Pigfish, menurut Schweckert, bisa menjadi contoh pertama vertebrata dengan sel penginderaan cahaya khusus yang terletak di luar sistem saraf pusat.
Schweckert dan rekan-rekannya kini melakukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami sel kulit mana yang mendeteksi cahaya dan bagaimana ikan melihatnya. Namun, mereka sangat gembira dengan penemuan mereka. Pasalnya, bagaimana hewan pengubah warna dapat menentukan warnanya masih menjadi misteri hingga saat ini.
Ada kemungkinan bahwa mekanisme pemeriksaan warna pigfish juga berlaku untuk ikan lain dan bahkan mungkin untuk hewan lain.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark