Berita Noos•
Prancis mengevakuasi 170 warga negara Prancis dan lebih dari 70 warga Eropa lainnya dari Haiti. Orang-orang tersebut ditemukan dengan helikopter militer dan diangkut dengan kapal ke Fort-de-France, ibu kota departemen luar negeri Prancis di Martinik.
Kementerian Luar Negeri Belanda menyatakan, sejauh yang kami tahu, tidak ada orang Belanda di antara pengungsi. Ada kemungkinan orang yang berkewarganegaraan Belanda dan juga pemegang paspor Perancis itu diculik.
Kekerasan geng kembali terjadi di Haiti akhir bulan lalu. Negara ini telah menderita akibat geng dan kemiskinan selama bertahun-tahun, dan sering terjadi konfrontasi antara unit polisi dan anggota geng.
Akhir pemerintahan
Geng-geng tersebut ingin mengakhiri pemerintahan Perdana Menteri Henry. Dia mengumumkan dari Puerto Rico, tempat dia tinggal, bahwa dia ingin mengundurkan diri dan bekerja sama dalam pemerintahan transisi. Namun pembicaraan mengenai hal ini sulit dilakukan dan kekerasan terus berlanjut. Pemilu terakhir terjadi di negara ini pada tahun 2016.
Seorang kru film lokal berbicara dengan seorang pemimpin geng yang dijuluki “The Roast” karena dia dituduh memanggang saingannya:
Geng-geng menabur kematian dan kehancuran di Haiti: 'Tetapi saya tidak membunuh untuk bersenang-senang'
Awal bulan ini, massa menyerbu sebuah penjara dan membebaskan ribuan tahanan. Mereka juga merebut bandara internasional.
Para ahli memperingatkan akan terjadinya bencana kelaparan. Ada laporan penjarahan dan kekurangan makanan.
Kementerian Luar Negeri mengatakan hanya ada sedikit orang Belanda di negara tersebut. Namun tidak perlu mengevakuasi mereka atau menerima bantuan dari Kementerian dengan cara lain apa pun.
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark