Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada hari Selasa bahwa devaluasi rupiah baru-baru ini terhadap dolar masih “aman” bagi negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan target inflasinya, dan bahwa pemerintahannya menerapkan insentif pajak untuk mendorong pertumbuhan yang merangsang.
Jokowi, begitu presiden disapa, dalam simposiumnya memperingatkan kemungkinan kenaikan harga minyak akibat meningkatnya konflik di Timur Tengah dan arus keluar modal terkait pengetatan moneter di Amerika Serikat, yang akan berdampak pada perekonomian Indonesia.
“Kalau dilihat dari laju depresiasi mata uang kita, masih aman untuk sektor riil, aman untuk sektor keuangan, dan aman untuk inflasi,” kata Jokowi.
Rupee telah jatuh sebanyak 4,7% dari puncak terakhirnya pada awal September, di bawah tekanan karena sentimen risiko yang lebih rendah di kalangan investor.
Pada hari Selasa, mata uang tersebut naik sebanyak 0,66% menjadi 15,825 terhadap dolar AS, tetapi tetap berada di dekat level terlemahnya sejak tahun 2020.
“Kita harus hitung dan persiapkan untuk jangka panjang,” kata Presiden seraya menambahkan bahwa APBN masih mampu meredam guncangan hingga tahun 2024 dan Menteri Keuangan masih mengalokasikan anggaran sebesar Rp 616 triliun hingga 13 Oktober ( $38,84 miliar). uang tunai.
Jokowi mengatakan pemerintah juga sedang menyiapkan insentif pajak untuk sektor real estat, termasuk penghapusan pajak pertambahan nilai untuk pembelian rumah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Senin malam mengatakan pemerintah akan menerapkan paket kebijakan untuk menjaga inflasi tetap rendah, melindungi daya beli masyarakat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Bank sentral Indonesia secara tak terduga menaikkan suku bunga pada minggu lalu untuk membendung penurunan nilai tukar rupiah, dan beberapa ekonom mengatakan kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin terjadi jika nilai tukar rupiah terus melemah.
Laju inflasi pada bulan September sebesar 2,28%, masih berada dalam kisaran sasaran Bank Indonesia sebesar 2% hingga 4%.
($1 = 15.860.0000 rupee)
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia