Berita NOS•
China melakukan latihan militer di sekitar Taiwan pagi ini. Menurut media pemerintah, ini dimaksudkan sebagai peringatan “konspirasi antara separatis dan kekuatan asing”. Latihan militer dilakukan sehari setelah kunjungan Wakil Presiden Lai ke Amerika Serikat.
Lai sedang melakukan perjalanan ke Paraguay untuk memperkuat hubungan dengan sekutu diplomatik terakhir Taiwan di Amerika Selatan. Berhenti di AS dalam perjalanan kembali.
Seorang eksekutif China yang menangani masalah terkait Taiwan menggambarkan ini sebagai “provokasi baru” di kantor berita resmi Xinhua. Menurut pejabat itu, Lai adalah “pembuat onar yang mendorong Taiwan mendekati perang.” Lai mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden Januari di Taiwan.
setelah garis tengah
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan telah mendeteksi 42 pesawat militer China sekitar pukul 9 pagi waktu setempat. Dari jumlah tersebut, 26 di antaranya melintasi garis median di Selat Taiwan. Garis di selat antara China dan Taiwan ini merupakan perbatasan tidak resmi antara kedua negara. Menurut kementerian, delapan kapal berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Apa konflik di Taiwan? Penjelasan singkat:
Akankah Taiwan menjadi ajang perang besar berikutnya?
Menurut militer China, latihan tersebut dimaksudkan untuk menguji “kemampuan tempur yang sebenarnya” dari angkatan bersenjata. Gambar-gambar yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan tentara dan peralatan tentara berjalan-jalan. Menurut media pemerintah CCTV, kapal rudal dan pesawat tempur telah dikerahkan untuk mensimulasikan pengepungan Taiwan.
Sebagai tanggapan, militer Taiwan mengerahkan pesawat dan kapal tempurnya serta mengaktifkan sistem misilnya sebagai tindakan pencegahan. Kementerian Pertahanan mengecam “langkah irasional dan provokatif” Beijing.
Dukungan miliaran dolar
Dalam beberapa tahun terakhir, China sering melakukan latihan militer di Selat Taiwan, melintasi garis tengah beberapa kali. Agustus lalu, konflik antara Beijing dan Taipei meningkat setelah Ketua DPR AS saat itu, Pelosi, mengunjungi Taiwan, yang membuat China tidak senang.
Negara-negara Barat takut akan invasi China di masa depan. Itulah sebabnya Amerika Serikat menjanjikan dukungan militer. Pada akhir tahun lalu, mereka memberikan paket dukungan senilai $10 miliar hingga tahun 2027. Pada akhir bulan lalu, Amerika Serikat menambahkan lagi bantuan militer sebesar $345 juta.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark