Solinatra dan ATMI IGI dengan bangga mengumumkan pembukaan Center of Excellence baru di Surakarta, Indonesia. Pusat Unggulan Solinatra-ATMI adalah lembaga akademik perintis yang memimpin transisi Indonesia dari plastik yang mencemari ke bahan alami yang dapat terurai secara alami. Menggabungkan keahlian teknis ATMI dan produk inovatif Solinatra, Center of Excellence akan melatih generasi baru insinyur dan memposisikan Indonesia di garis depan produksi produk alami yang dapat terurai secara hayati.
Berbicara tentang kolaborasi tersebut, Roland Bluet, Ketua Dewan Solinatra, mengatakan: “Kolaborasi ini akan melatih generasi insinyur berikutnya untuk bekerja dengan material generasi baru. Masa depan bebas polusi plastik dari produk buangan
Hal ini dimungkinkan oleh bahan Solinatra yang benar-benar alami, dapat terurai secara hayati, dan dapat dibuat kompos.
Pada Senin, 17 April 2023, Solinata dan ATMI di Paviliun Indonesia di Hannover Messe merampungkan kerja sama Center of Excellence dengan menandatangani nota kesepahaman. Jerman hadir pada penandatanganan tersebut
Presiden Olaf Scholes dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Di Hannover Messe pada 17-21 April 2023, Indonesia adalah negara mitra dan Solinatra serta ATMI berpameran bersama di Paviliun Indonesia. Politeknik ATMI telah menjadi penyelenggara pendidikan kejuruan terkemuka sejak tahun 1968 dengan fokus pada bidang teknik dan teknologi. Kini, bekerja sama dengan Solinatra, Solinatra-ATMI Center of Excellence akan melatih mahasiswa generasi baru di bidang manufaktur, pemrosesan material generasi baru, dan pencetakan injeksi.
Tn. Justin Wahyo, Direktur ATMI IGI, mengatakan: “Kemitraan terbaru dengan Solinatra adalah kunci untuk memenuhi janji kami untuk masa depan yang berkelanjutan: “Bekerja sama dalam pemeliharaan rumah kita bersama”.
Bio-produk inovatif yang dikembangkan oleh Solinatra adalah 100% alami, sepenuhnya dapat terurai secara hayati, dan dapat terurai secara hayati. Solinatra adalah alternatif yang benar-benar berkelanjutan untuk plastik sekali pakai, cocok untuk memproduksi kemasan dan banyak produk lainnya tanpa menggunakan plastik fosil. Kolaborasi sains-teknologi yang menarik ini akan mempromosikan masa depan yang lebih berkelanjutan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dan nol emisi gas rumah kaca.
Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia dan pencemar plastik terbesar kedua. Dengan lebih dari 17.000 pulau dan 81.000 kilometer garis pantai, negara kepulauan terbesar di dunia, masalah pencemaran plastik paling terasa di sungai, laut, dan garis pantai. Pada tahun 2020, Indonesia menetapkan tujuan ambisius untuk benar-benar bebas dari polusi plastik pada tahun 2040 dan mengurangi sampah plastik laut hingga 70% pada tahun 2025. Polusi plastik adalah masalah global yang mempengaruhi kita semua dan membutuhkan inovasi dan kolaborasi. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan berkelanjutan yang bebas dari polusi plastik dan selaras dengan alam.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit