PHNOM PENH – Satu hal yang ada dalam benak Indonesia pada Selasa malam – memulihkan kebanggaan di dunia sepak bola setelah bencana stadion yang fatal dan rasa malu karena kehilangan hak menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Mereka melakukannya ketika berjuang melawan segala rintangan untuk mengalahkan Thailand 5-2 dalam final SEA Games yang mendebarkan di Stadion Olimpiade di Phnom Penh untuk memenangkan medali emas pertama mereka dalam olahraga ini sejak tahun 1991, 10 tahun sebelum kompetisi tersebut menjadi kompetisi khusus usia. peristiwa.
Ramadan Sananta memecah kebuntuan bagi Indonesia pada awal menit ke-20 ketika ia menyundul bola ke tiang dekat dari lutut Songchai Thongcham dari lemparan jauh yang indah.
Striker PSM Makassar itu kemudian mengubah skor menjadi 2-0 di masa tambahan waktu babak pertama, memanfaatkan kebimbangan pertahanan Thailand untuk memasukkan bola melewati kiper dan masuk ke gawang yang kosong.
Pemain berusia 20 tahun itu diliputi emosi saat dia terlihat menutup matanya dengan tangan saat rekan satu timnya berkumpul di sekelilingnya di tengah perayaan.
Thailand pantang menyerah dan memperkecil ketertinggalan pada menit ke-65 ketika striker Anan Yudsangwal langsung menyundul bola dari tendangan sudut.
Terjadi kontroversi di akhir pertandingan karena Indonesia mengira wasit telah melepaskan tembakan di penghujung pertandingan, namun ia meminta para pemain kembali melakukan tendangan bebas pada menit ke-98, yang berhasil dikonversi oleh Utsakorn Burava di babak terakhir regulasi.
Para ofisial dan pemain Indonesia berpelukan dan bersorak di lapangan, mengira pertandingan telah usai.
Ada juga konfrontasi antara kedua pemain pengganti yang menyebabkan kiper Thailand Suponwit Rakiart dan pemain Indonesia Komang Tejoh Trisnanda dikeluarkan dari lapangan.
Sesaat setelah perpanjangan waktu, Songchai disingkirkan oleh Irfan Johari pada menit ke-91, yang melepaskan tembakan melewati kiper untuk membuat skor menjadi 3-2 untuk Indonesia.
Pemain Thailand Jonathan Khimde juga mendapat kartu kuning kedua dan pemain Thailand tidak bisa berbuat apa-apa lagi ketika pemain Indonesia kembali mencetak gol melalui Fajr Fathur Rachman dan Beckham Nugraha untuk menjadikan skor 5-2.
Terasak Boivimai dikeluarkan dari lapangan saat tertinggal 4-2 dan Thailand menyelesaikan pertandingan dengan delapan orang.
Kesuksesan di lapangan terjadi di masa kelam sepak bola Indonesia. Pada Oktober 2022, 135 orang tewas di sebuah stadion di Jawa Timur ketika polisi menembakkan gas air mata hingga menyebabkan penonton berdesak-desakan.
Pada bulan Maret, FIFA memindahkan Piala Dunia U-20 dari Indonesia ke Argentina karena negara mayoritas Muslim tersebut menentang partisipasi Israel. Artinya, Indonesia kehilangan tempat di kualifikasi langsung turnamen tersebut.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia
Bagaimana Wiljan Bloem menjadi pemain bintang di Indonesia
7 liburan kebugaran untuk diimpikan