Hizbullah Lebanon melakukan serangkaian serangan terhadap Israel pada hari Senin. Untuk tujuan ini, organisasi tersebut antara lain menggunakan drone, rudal, dan peluru artileri. Serangan tersebut menargetkan Israel utara, yang berbatasan dengan Lebanon.
Sejak awal perang Antara Israel dan Hamas Pada tanggal 7 Oktober, bentrokan antara Israel dan Hizbullah menjadi hal biasa, namun biasanya terbatas pada tempat-tempat di wilayah perbatasan.
Hizbullah mengatakan dalam pernyataan pers bahwa para pejuangnya menargetkan, pada hari Senin, titik berkumpul tentara pendudukan Israel di sebelah barat Kiryat Shmona dengan tiga drone penyerang.
Tentara Israel kemudian mengatakan bahwa 25 rudal diluncurkan dari Lebanon pada hari Senin, menargetkan beberapa kota perbatasan, dan tiga drone menargetkan situs militer. Tidak akan ada korban jiwa.
Menanggapi serangan dari Lebanon, tentara Israel mengebom “infrastruktur teroris Hizbullah” dengan artileri, jet tempur, dan helikopter. Mereka juga menargetkan “sel Hizbullah yang berusaha meluncurkan rudal anti-tank dari daerah Marwahin” dekat perbatasan.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengklaim pada 11 November bahwa para pejuangnya baru-baru ini menggunakan senjata baru, termasuk “rudal Burkan, yang dapat membawa muatan bahan peledak dengan berat antara 300 dan 500 kilogram.”
Setidaknya 90 orang tewas dalam baku tembak setiap hari di perbatasan sejak 7 Oktober di Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah, namun juga setidaknya 10 warga sipil, menurut hitungan AFP.
Pihak berwenang Israel mengatakan sembilan orang tewas di pihak Israel, termasuk enam tentara. (Belga)
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia